Mohon tunggu...
Hanafalisa
Hanafalisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Langit

25 Januari 2019   12:37 Diperbarui: 25 Januari 2019   12:53 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika tak mampu melukiskan sinar sang Mentari.
Maka jangan munculkan mendung yang bisa menghadirkan hujan di siang hari.
Jika tiap hari Langit selalu menampilkan sinar sang Mentari.
Maka bukan tak mungkin Langit akan tiba-tiba mendung tak berseri-seri.

Langit juga sama, dia ciptaan Tuhan
Dia hanya perantara sang Surya dan Rembulan untuk memberi sinar pada Bumi.
Langit selalu ada saat Mentari dan Bulan menghampiri.
Meskipun keduanya sering datang dan pergi.

Langit tak pernah berhenti untuk selalu menanti datangnya Bulan dan Mentari.
Dia selalu merentangkan dan memayungi bumi untuk dilindungi.
Namun apa sang bumi bulan dan mentari beri?
Langit tak pernah menanyakan apa itu balas budi.

Kepada sang bumi bulan dan mentari ku harap kau hargai langit ini.
Kepada sang langit ku sampaikan terimakasih karena kau yang tak habis memberi.
Kau yang selalu melindungi.

Dan kau yang hadir dengan tawa berseri.
Kuharap kau tak sampai lelah hati dan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun