Jika tak mampu melukiskan sinar sang Mentari.
Maka jangan munculkan mendung yang bisa menghadirkan hujan di siang hari.
Jika tiap hari Langit selalu menampilkan sinar sang Mentari.
Maka bukan tak mungkin Langit akan tiba-tiba mendung tak berseri-seri.
Langit juga sama, dia ciptaan Tuhan
Dia hanya perantara sang Surya dan Rembulan untuk memberi sinar pada Bumi.
Langit selalu ada saat Mentari dan Bulan menghampiri.
Meskipun keduanya sering datang dan pergi.
Langit tak pernah berhenti untuk selalu menanti datangnya Bulan dan Mentari.
Dia selalu merentangkan dan memayungi bumi untuk dilindungi.
Namun apa sang bumi bulan dan mentari beri?
Langit tak pernah menanyakan apa itu balas budi.
Kepada sang bumi bulan dan mentari ku harap kau hargai langit ini.
Kepada sang langit ku sampaikan terimakasih karena kau yang tak habis memberi.
Kau yang selalu melindungi.
Dan kau yang hadir dengan tawa berseri.
Kuharap kau tak sampai lelah hati dan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H