11 Oktober 2021
Ada nya aturan tidak diperkenankannya sekolah belajar secara tatap muka akibat pandemi Covid-19 sudah berlangsung cukup lama ini berdampak pada keseharian anak khususnya anak-anak di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Akhir-akhir ini ada fenomena baru yaitu maraknya anak seusia SD yang seharusnya bersekolah  malah turun ke jalanan, mereka mengharapkan imbalan dari orang yang lewat dengan menjadi badut.
Alih-alih menghibur para penjalan da ni berharap akan seribu - duaribu dari para pengendara, mereka justru membahayakan diri mereka sendiri dengan berdiri di tengah jalan hampir sepanjang hari di beberapa titik pemberhentian lampu lalu lintas.
"Kostum badut nya sewa dari orang lain 30 rb sehari, Kalau pendapatan bisa sampai 100 rb, sekarang sekolah nya pake hp jadi mending ke jalan lumayan uang nya buat jajan" Ujar salah satu badut yang sempat saya temui di lokasi.Â
Anak yang menjelma jadi badut di jalanan kebanyakan  berasal tidak jauh dari lokasi tempat mereka "beraksi", bahkan orang tua mereka pun tahu dan mengizinkan anak mereka yang seharusnya tidak berkewajiban untuk mencari uang sehingga dibiarkan saja.
Padahal jalanan apalagi jalan raya bukan tempat yang aman bagi seorang anak, lingkungan akan mempengaruhi pertumbuhan mereka yang seharusnya sedang di masa bermain dan belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H