Wanita dan pria memang diciptakan berbeda. Namun seringkali perbedaan itu dipandang negatif. Salah satunya adalah tentang emosi. Wanita lebih ekspresif dalam mengungkapkan emosinya baik melalui kata kata, sikap atau tindakan.Â
Terkadang mereka sampai lepas kontrol dan meledak-ledak sehingga sering membuat orang lain terutama pria kebingungan. Tidak heran kalau wanita dianggap identik dengan emosi negatif.Â
Untuk itu diperlukan sedikit edukasi yang akan membantu wanita mengenali emosinya sendiri sehingga mereka bisa mengontrol dan mengurangi efek negatif dari emosi baik terhadap dirinya maupun orang lain.
Emosi Menurut Para Ahli
Menurut Daniel Goleman, emosi merupakan setiap kegiatan atau pergolakan perasaan, pikiran, nafsu, atau keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Ia menyatakan emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dari serangkaian kecenderungan untuk bertindak.Â
Emosi merupakan suatu hal yang wajar untuk ada di setiap orang. Emosi ini membantu mewujudkan apa yang ada di dalam pikiran menjadi suatu tindakan. Namun emosi bisa mempengaruhi kesehatan, penampilan, keadaan, motivasi, dan kemampuan untuk mengambil keputusan, sehingga penting terutama bagi wanita untuk belajar memahami dan mengatur emosinya.
Mengenali Penyebab Emosi Wanita
Menurut Plutchik, emosi secara umum ditimbulkan oleh rangsangan yang menggerakkan pola perilaku tertentu. Pada wanita, emosi ini termasuk unik dan sangat berbeda dengan pria. Penyebabnya bermacam-macam.Â
Ada yang dipicu oleh suasana hati (mood), kejadian tertentu, perubahan hormonal sampai kekurangan nutrisi. Banyak yang tidak tahu bahwa emosi dan mood ini dua hal yang berbeda. Menurut Beedie dan Terry (2005), penyebab emosi bisa dikenali dengan mudah sedangkan penyebab mood sering tidak jelas.Â
Emosi sering tidak bisa dikontrol, mood lebih mudah dikontrol. Emosi terlihat dengan jelas, mood sering tidak terlihat. Emosi berlangsung sebentar saja, mood bisa berlangsung agak lama. Emosi bisa naik turun dan menghilang dengan cepat, mood menghilang pelan pelan. Jadi tahap pertama kenali yang muncul itu emosi atau mood.
Kejadian tertentu juga terkadang membangkitkan emosi. Seperti kita ketahui bahwa memori wanita tentang kejadian yang sudah lampau sangat kuat. Wanita mampu mengingat hampir semua detil kejadian yang pernah dialami, sehingga ketika ingatan itu tiba-tiba muncul terkadang bisa memicu emosi sesaat.
Selain itu, perubahan hormonal yang berperan memengaruhi mood sebagai pemicu emosi jarang disadari para wanita. Ini sering terjadi menjelang menstruasi, kehamilan atau menopause. Naik turunnya hormon progesteron dan esterogen akan memengaruhi produksi serotonin yang bisa memicu timbulnya berbagai gejala, diantaranya mood swing (perubahan suasana hati).
Penyebab lain emosi pada wanita bisa juga karena kekurangan zat tertentu dalam tubuh yang mengakibatkan munculnya mood swing yang bisa berkembang menjadi emosi. Kekurangan asam folat, zat besi, magnesium, seng, potassium, vitamin A, B6, B12, dan C bisa memengaruhi otak dalam memproduksi zat kimia yang diperlukan untuk mengatur mood.
Mengenali Jenis Emosi
Tak kenal maka tak sayang. Ini juga berlaku untuk emosi. Ketika kita tidak bisa mengenali jenis emosi yang kita rasakan, maka kita akan kesulitan menentukan strategi menanganinya.Â
Secara umum, emosi dibagi menjadi dua, yaitu emosi negatif dan emosi positif. Psikolog America Dr. Robert Plutchik memperkenalkan emotion wheel (roda emosi) dan menyebutkan bahwa ada 8 emosi utama yg menjadi dasar dari emosi lainnya : joy (kesenangan), sadness (kesedihan), acceptance (penerimaan), disgust (jijik), fear (ketakutan), anger (kemarahan), surprise (terkejut), dan anticipation (antisipasi).
Emotion wheel (roda emosi) dari Plutchik ini tidak hanya membantu memetakan jenis emosi yang kita rasakan, tapi juga membantu mengarahkan atau mengubahnya menjadi emosi yang positif dengan cara menggabungkan emosi yang satu dengan emosi lain untuk menghasilkan emosi positif yang kita butuhkan serta menghindarkan kita dari terbentuknya emosi negative yang tidak diinginkan. Misalnya rasa takut jika digabung dengan rasa percaya maka akan menghasilkan kepasrahan.Â
Rasa senang dan rasa percaya menghasilkan rasa cinta. Rasa tenang dan ketertarikan membuahkan rasa optimis. Antisipasi dan kemarahan memunculkan perilaku agresif. Rasa jijik dan marah memicu perasaan terhina. Rasa sedih dan jijik melahirkan penyesalan. Rasa terkejut dan sedih menimbulkan penolakan. Rasa takut dan terkejut menghasilkan kekaguman.
Mengatasi dan Mengendalikan Emosi atau Mood Swing
Selain menggunakan emotion wheel, mengatasi emosi juga bisa dilakukan dengan melihat penyebabnya. Untuk emosi yang dipicu oleh mood yang buruk karena kekurangan zat tertentu atau karena perubahan hormon bisa diatasi dengan asupan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk mengatur keseimbangan hormon tersebut.
Makanan berbasis kedelai merupakan sumber phytoesterogen yang sangat tinggi sehingga bagus untuk membantu menurunkan level mood swing. Buncis, kacang polong, edamame dan produk kacang-kacangan yang lain bisa membantu memperbaiki mood yang buruk.
Selain itu, beberapa vitamin dan mineral juga berperan untuk menjaga level serotonin yang mengatur mood swing. Kalau magnesium, seng dan besi bisa membantu membuat otot menjadi santai, vitamins B5, B6, B12, dan C membantu mengurangi stress.
Produk terung-terungan dan makanan yang membantu fungsi liver (hati) juga berperan mengatasi mood swing, diantaranya adalah sayuran seperti brokoli, wortel, bayam, labu, kecambah, kembang kol, tomat dan ubi.
Yang paling penting lagi adalah menghindari makanan yang bersifat racun atau sampah seperti karbohidrat yang sudah diproses, makanan yang mengandung gula tinggi, alkohol, kafeine dan makanan yang mengandung lemak jenuh karena bisa membuat liver kita stress dan meningkatkan gejala mood swing.
Emosi yang dipicu oleh kejadian yang tidak menyenangkan bisa diatasi dengan cara berpikir positif dan berusaha untuk mencari hikmah dari kejadian tersebut. Belajar memaafkan dan menerima juga bisa mengurangi ledakan emosi.
Ketika emosi atau mood swing menyerang, latihan relaksasi akan membantu menenangkan dan mengurangi dorongan emosi yang meledak-ledak atau tindakan impulsive (dorongan sesaat). Kegiatan fisik akan membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kemampuan tubuh menangani stress. Berjalan adalah hal paling sederhana yang bisa di lakukan. Senam, yoga, relaksasi atau terapi pijat juga merupakan solusi yang efektif.
Emosi tidak perlu dihindari karena merupakan salah satu reaksi tubuh yang alami dan masih untuk merespon sesuatu selama masih dalam batas normal . Yang harus dilakukan adalah menyadari, mengenali dan menentukan strategi yang pas untuk mengurangi efek samping yang mengganggu diri sendiri dan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H