Air mata pun menetes jelang kepergiannya
Tuk tumpahkan segala kegundahan hati
Tatkala sanubari tak jua lapang
Atas detik-detik kepergiannya
Yang tinggal di akhir hitungan
-
Sementara Tarawih belum juga sempurna
Qiyamul Lail masih kerap tak dilakukan
Tilawah masih sering ditinggalkan
Sedekah pun masih belum seberapa
-
Air mataku makin deras mengalir
Tuk tumpahkan segala kegundahan hati
Sementara tak ada yang pernah tahu
Akan kedatangan Ramadhan di tahun depan
Usia pun tak ada yang bisa menjamin
Akankah sampai esok hari
Akankan kita bisa menikmatinya lagi
Allah tak pernah menjanjikannya
Juga akan kedatangan Ramadhan di tahun depan
Sementara Ramadhan tinggal beberapa hari lagi
Itupun tersia-siakan
-
Air mata pun makin deras mengalir
Mengingat detik jelang kepergiannya
Semoga bulir bening yang mengalir
Akan menjadi saksi di yaumil akhir
-
Biarkan tangis tertumpah hingga basahi sajadah
Tuk semua dosa yang belum terampuni
Sementara dosa baru terus mengukir hari
Tuk lalai yang makin kerap menemani
Dan khilaf yang masih sering menghampiri
-
Kutundukkan wajah makin dalam
Kubiarkan kening ini dalam bersujud
Memohon segala ampunan tuk tuntaskan doa
Karena waktu demikian cepat berlalu
Berebut Tarawih, Tahajjud, Tilawah, dan I'tikaf
Tak ada waktu lagi tuk berdiam diri
Selain segera tuk menuntaskan
Selagi masih tersisa usia yang diberi
Walau diri tak jua siap tuk terus berbenah
Namun hanya ada satu kesempatan
Sekarang!!!
Atau mungkin tak akan pernah ada lagi ...
-
Surabaya, 21 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H