Dalam buku Ayah Tjipta yang berjudul “Sehangat Matahari Pagi”, ada pesan yang tertulis, yang membuat rasa damai di hati dan rasanya ingin peluk Bunda Roselina dan Ayah Tjipta.
Demikianlah pesan dalam tulisan tangan beliau:
Ananda Siti Nur Hasanah yang kami sayangi.
“Semoga buku ini dapat menjadi kenangan manis tentang indahnya persahabatan kita.”
Salam terhangat dan doa dari kami berdua.
Tjiptadinata Effendi & Roselina
Jakarta, 11 Desember 2015
Buku tersebut berisi tulisan mulai dari para admin Kompasiana (Kang Pepih Nugraha, Mbak Wardah Fajri, dan Mas Nurul Uyuy) sampai dari para Kompasianer, di antaranya : Muhammad Armand, Felix Tani, Roselia Nahariyha Dewididie, Katedrajawen, Wang Eddy, Ken Hirai, dan masih banyak lagi nama-nama yang tulisannya dimuat dalam buku tersebut. Surat terbuka buat beliau dari saya pun dimuat di halaman 237-238.
Duuhh … bahagianya … Beliau benar-benar menghargai setiap tulisan yang ditujukan kepada beliau berdua tanpa pandang bulu. Siapapun kita, beliau sangat mengapresiasinya. Tulisan-tulisan beliau pun sangat menginspirasi banyak orang. Tidak salah kalau beliau disebut sebagai Maha Guru di Universitas Kehidupan yang bernama Kompasiana. Rasanya tidak salah kalau saya menyebut dan menempatkan beliau sebagai Ayah yang hadir dalam kehidupan saya.
Senang sekali saya juga diberi buku “The Power of Dream” Kekuatan Impian. Ada beberapa filosofi hidup yang terdapat dalam buku tersebut, di antaranya: Keberhasilan yang dicapai dalam hidup, tidak berarti apa-apa, bila hanya untuk dinikmati sendiri. Banyak hal yang tak dapat dicernakan logika, tapi dapat diserap oleh hati. Hidup baru bermakna, bila kita mampu berbuat sesuatu untuk meringankan penderitaan orang lain. Dare to Dream! Beranilah bermimpi! Oleh karena impian akan membuat Anda menjadi besar.
Jangan pernah takut bermipi, sekalipun akhirnya tidak seluruh impian Anda terwujud. Oleh karena adalah jauh lebih baik seseorang mencapai sebagian dari cita-citanya, daripada orang yang sama sekali tidak memiliki keinginan untuk mencapainya, bahkan yang terburuk adalah orang yang menjalani hidup tanpa cita-cita.