Â
Pukul 05.40 Wib sudah terdengar aba-aba kalau pesawat Lion Air GT-571 sudah stand by dan kami harus segera masuk ke dalam badan pesawat. Saya mendapat nomor tempat duduk 3B dan Mbak Avy di 3A. Saya bersyukur tidak mendapat tempat duduk di dekat jendela karena sedikit penakut dan ngeri-ngeri sedap rasanya. Hehehe…
Â
Di dalam pesawat, tak lupa kami segera selfie sebelum HP dioffkan untuk keperluan laporan ke pihak Pegi-Pegi yang telah memberi layanan transportasi gratis PP Surabaya-Jakarta-Surabaya. Dasar tukang selfie, jadi terfasilitasi dengan alasan tersebut. Wkwkwkkkk….
Â
Â
Tepat pukul 06.45 Wib mulai ada aba-aba pesawat akan segera take off. Mengingat penerbangan pagi hari, maka para penumpang sudah siap siaga untuk memejamkan mata alias tidur, termasuk saya karena ingin melanjutkan istirahat yang telah terkurangi. Namun sayang sekali sebelum keinginan tersebut kesampaian, ada insiden yang cukup membuat para penumpang (terutama bagian depan) sedikit terganggu, kecewa, namun tidak bisa berbuat apa-apa karena adanya seorang anak kecil yang menangis dan kedua orang tuanya tidak bisa membuat si anak diam. Celakanya, dasar pasangan muda, sudah tidak bisa mendiamkan anaknya, eee… si papa malah menampar mulut anaknya. Tak pelak lagi, tangis si anak makin menjadi-jadi. Hadeehhh … pusing dech … semua penumpang di sekitarnya, terutama Bapak-Bapak yang duduk di sebelah kedua pasangan muda tersebut. Apalagi tangis si anak tidak berhenti sampai pesawat mendarat. Para pramugari pun turut sedikit panik. Akhirnya melayanglah keinginan untuk istirahat di dalam pesawat. Pukul 08.15 Wib pesawat Lion Air mendarat dengan lancar tanpa kendala. Alhamdulillah …
Â
Â