Faradela, siswi SMPN 5 dengan keistimewaan borderline dan Akhmad Syarif dengan keistimewaan Autis dengan penuh semangat mengikuti jalannya proses pembelajaran olah raga bola basket yang di ajarkan oleh gurunya tersebut.
Setelah penyelenggraan workshop tersebut, kami mengadakan kegiatan MGPK (Musyawarah Guru Pendamping Khusus), yang sudah lama kami rintis. Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan GPK dari dua puluh sekolah penyelenggara pendidikan Inklusif bertempat di SMPN 27 Surabaya. Dalam kegiatan tersebut pula, para pengurus MGPK SMP Kota Surabaya dikukuhkan oleh ketua MKKS SMPN Kota Surabaya, Bapak Drs. Sisminarto, M.M. dan sekaligus diresmikan penyelenggaraan MGPKSMP yang perdana.
VISI kegiatan MGPK SMP tersebut adalah “ Meningkatkan profesional guru pembimbing khusus dalam layanan pendidikan Inklusif”. MISInya yaitu: 1) Membantu tugas dinas pendidikan kota dalam mendorong kelancaran pelaksaanaan pendidikan inklusif di sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan inklusif di Surabaya. 2) Membantu pemberian penguatantingkat kesadaran seluruh stakeholder penyelengara sekolah inklusif terhadap pentingnya makna sekolah inklusif . 3) Meningkatkan mutu pelayanan sekolah terhadappeserta didikberkebutuhan khusus. Dengan tujuan: 1) Meningkatkan sosialisasiimplementasi pendidkan inklusif jenjang SMP. 2) Meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh komponen sekolah tentang makna pendidikan inklusif. 3) Meningkatkanketerampilan guru pembimbing khusus dalam mengidentifikasi, merancang perangkat kurikulum, system dan pedoman penilaian peserta didik berkebutuhan khusus melalui pelatihan dan Bintek.
Demikian sekelumit info yang bisa penulis sampaikan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca Kompasiana. Salam Kompasianer...
Gresik, 27 April 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H