Mohon tunggu...
Nurhikmah putrinawawi
Nurhikmah putrinawawi Mohon Tunggu... Sejarawan - Sarjana S.Hum

Sarjana sejarah peradaban islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Naskah Kuno sebagai Sumber Sejarah Lokal (Provinsi Jambi)

6 Januari 2021   21:56 Diperbarui: 6 Januari 2021   23:58 1985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                            

                                                    Oleh : Nurhikmah S.Hum  Mahasiswi  Pascasarjana Program Megister Uin Sunan Gunung Djati Bandung

Tulisan kuno atau Naskah, dan sebutan lainnya Manuskrip  merupakan salah satu sumber primer yang dianggap paling otentik untuk mendapatkan informasi masa lalu. (Andra, September 2019)  

Naskah banyak menyimpan informasi pengetahuan akan masyarakat dimasa lampau yang diturunkan secara turun menurun dari dulu sampai masa sekarang, sebab inilah naskah juga bisa dijadikan sumber yang cukup dicari oleh para peneliti dalam melakukan sebuah kajian sejarah.  

Naskah bisa dikatakan  juga sebuah jalan pintas istimewa (privileged shotcut access), untuk mengetahui informasi intelektual dan sejarah sosial, dalam kehidupan masyarakat di masa lalu.

Provinsi Jambi telah di tempati oleh masyarakat yang berbangsa melayu telah terhitung ratusan tahun yang lalu.  Masyarakat bersuku melayu memasuki wilayah pantai pedalaman jambi terhitung sejak 2000 SM sampai 500 SM. 

Menurut sejarah yang tercatat bahwa sebuah naskah kuno tertulis dalam nya bahwa kerajaan melayu diJambi berasal dari Tang Hui Yeu yang dituliskan oleh Seorang Raja yang bernama Wangpu perkiraan tahun 961 M.  pada saat dinasti Tang Tahun 907 M disebutkan didalam sumber bahwa kerajaan Me-Lo-Yeu (dibaca melayu) pernah mengirimkan seorang utusan ke Negeri China tahun 645 (Gunawan, 2001(hlm, 23)).

Jambi salah satu provinsi yang memilki potensi budaya yang sangat menarik di Pulau Sumatra.  Salah satu peninggalan budaya provinsi Jambi merupakan candi Muara Jambi yang terluas di Asia Tenggara dan ada banyak naskah kuno yang bisa dijadikan sumber informasi sejarah.   

Berhubungan dengan banyaknya  jumlah naskah kuno di Provinsi Jambi dari beberapa koleksi lainya, hanya ada sebagian kecil naskah kuno yang telah dicatat dan tersimpan diMuseum. Sebagaian besar lainnya masih tersimpan secara pribadi oleh masyarakat.

 Informasi yang penulis terima dari pihak Museum Siginjai Jambi bahwa naskah kuno di Provinsi Jambi masih ada banyak yang belum terungkap. Disebabkan karena penelitian yang berkaitan dengan naskah kuno masih sangat terbatas.  

Selain alasan ini disisi lain ada banyak naskah kuno yang dipegang oleh masyarakat yang tidak ingin di serahkan kepada pemerintan agar diteliti atau diselamatkan dengan meletakan dimuseum.  Dan pada akhirnya naskah kuno yang dimiliki ahli waris tidak bisa diselamatkan, disebabkan tidak terawat dengan baik dan dimakan usia,

Dalam uraian diatas penulis memfokuskan kepada Bagaimana peran naskah kuno dalam memberi informasi sejarah lokal, khususnya di provinsi jambi?

Didalam kepenulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk mendapatkan analisis dalam bentuk uraian sederhana berupa artikel.  

Dengan mencari sumber data melalui studi pustaka dan melakukan wawancara dengan pihak pemberi informasi yang terkait dengan masalah dalam kepenulisan.

Naskah Kuno dalam Menjawab Sejarah Kerajaan Melayu Jambi

Didalam mengungkapkan  asal dari kerajaan Melayu di Jambi memiliki hubungan dengan naskah yang banyak tertulis dari Catatan kuno cina yang disimpan,salah satu tempat penyimpanannya di Museum Siginjai Jambi (Observasi, 2018),  catatan-catatan cina tersebut banyak memberi informasi sejarah masyarakat melayu.  

Informasi lain yang didapatkan untuk memperkuat sumber sejarah masyarakat melayu Jambi adalah naskah-naskah kuno Melayu Jambi pada zaman Klasik, seperti Naskah pecacahan Negeri Jambi, Naskah Undang undang Jambi, bahwa diNegeri Melayu Jambi memilki system pemerintahan yang dilakukan secara turun menurun dalam suatu keluarga yang memiliki kedudukan untuk dihormati oleh masyarkat luas

Pengetahuan masyarakat melayu Jambi tentang naskah kuno yang ada di daerah tersebut sebagian tergantung pada naskah Melayu yang telah disalin dan ditulis sekitar abad 14 sampai 19. 

Selain itu naskah yang bisa di selamatkan saat ini sesungguhnya banyak berupa naskah salinan yang pada dasarnya naskah lama yang telah musnah karena tidak bisa terpelihara dengan baik. 

Seperti naskah yang berjudul Raja Ali Haji yang telah dikutif oleh Takfat Al-hafis dan naskah-naskah  kesultanan pelembang, Malaka Aceh, Kesultanan Jmabi bahkan yang lebih memprihatinkan adalah naskah yang sengaja dihancurkan terjadi di Aceh sekitar abad 17 diantara naskah yang ditulis oleh syamsudin dari kerajaan pasai, disebabkan adanya kontradiksi dengan Nuruddin A ranir. (M.hum, 2018 hlm 21)

Salah satu naskah dengan judul Tanjung Tanah memberikan informasi bahwa masyarakat melayu memliki tulisan naskah kuno Pra-Islam (Kozok, 1999) sama halnya dengan naskah melayu kuno pada abad 14 yang ditulis dengan menggunakan kulit kayu, buluh, tanduk binatang dan daun pelem. 

Naskah kuno yang di anggap sebagai naskah melayu tertua adalah , surat berhuruf jawi tahun 1522 M yang ditulis oleh Sultan Abu Hayat yang berasal dari ternate dikirim untuk raja Portugal dan  surat tersebut hanya bisa bertahan kurang lebih lima ratus tahun, dikarenakan disimpan dalam arsif Nasional arsif Portugis di lisabon, yang kedua, naskah yang berupa suratsultan Ternate masih disimpan dengan kondisi yang baik. 

 Sedangkan naskah melayu di salah satu provinsi Jambi, daerah Kerinci di simpan dibagian loteng rumah, dan sangat jarang dibawa turun kebawah.  Cara penyimpanannya pun tidak sembarangan. 

Masyarakat Melayu Jambi daerah kerinci selaluu menyimpan barang yang dianggap sakti, inilah menjadi salah satu alasan kenapa masyarakat pemilik naskah eggan untuk menyerahkan naskah kuno kepada pemerintahan, mereka mempercayai adanya nilai yang sakral pada naskah tersebut. warisan turun menurun disimpan dengan cara dibalut dengan kain disimpan didalam peti kayu yang kokoh dengan tujuan tidak terkena paparan matahari yang bisa menyebabkan naskah naskah tersebut rusak. karena  pada umumnya masyarakat melayu masih memegang teguh adat yang bersendikan syarak, merupakan sebuah bentuk kritalisasi antara hubungan social dan system sejarah. 

Mencari informasi untuk dijadikan sumber sejarah. Penghormatan pada benda pustaka dan masyarakat melayu sangat dihormati dan dijunjug tinggi oleh masyarakat melayu jambi.  Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat melayu  dalam sejarah terhimpun dalam sebuah kata tamaddun.  Peninggalan naskah yang telah diteliti  dapat memberi infromasi untuk mengungkapkan, bahwa masyarakat melayu yang ada di Provinsi Jambi pernah berada dalam sebagai system kerajaan yang mengusai kendali kawasan pantai sumatara timur.  informasi ini didapatkan dari naskah kuno yang menjadi ilmu bantu dalam penelitian sejarah.

Peran Naskah Kuno Sebagai Informasi Sejarah

dalam setiap penelitian memerlukan sebuah pendekatan dan ilmu bantu, begitu pula dengan penelitian sejarah. penelitian sejarah sendiri merupakan suatu penelitian yang memerlukan pendekatan dan ilmu bantu dalam menguak informasi secara faktual, salah satu jalan mudah menuju infromasi faktual dengan menggunakan ilmu bantu kajian naskah atau menggunakan pendekatan filologi. 

 Tidak sedikit naskah kuno hasil dari peninggalan masa lalu yang telah dikaji oleh para peneliti, baik di Negara Indonesia sendiri bahkan luar Negeri. Peran naskah kuno dalam memberi informasi memang suatu hal yang sangat dibutuhkan.

Dalam penulisan ini penulis akan menguraikan bukti bahwa filologi merupakan ilmu bantu yang sangat dibutuhkan dalam mengungkapkan sejarah local.  

Dari banyaknya naskah kuno yang diajdikan ilmu bantu dalam mengungkapan pristiwa sejarah, diantara naskah kuno tersebut berjudul "babad tanah jawi"  naskah kuno yang berasal dari jawa ini, sudah sangat populer dikalangan peneliti sejarah yang dijadikan sumber informasi atau ilmu bantu dalam penelitian.

Selain naskah kuno dari jawa, di daerah melayu juga terdapat sebuah naskah  yang tidak kala populer dikalangan peneliti sejarah, naskah yang merupakan peninggalan kerajaan islam Melayu yang bernama nasakah Sulaltus Salatin atau dikenal dengan sejarah Melayu, karya dari seorang ulama yang memeiliki peran dalam pekembangan islam di tanah melayu yaitu ulama keratin Johor, Tun Sri Lang. (Hamdan, 2017 )naskah peninggalan kesultanan aceh ini merupakah salah satu bukti yang sangat akurat dalam penyelesain peneliti sejarah.  

Masih dari tanah aceh, contoh lain naskah yang dijadikan sumber sejarah dan menjadi ilmu bantu dalam mengungkapan kan peristiwa sejarah adalah naskah Persia yang ditulis oleh Bukhari al-Jauhari dengan menggunakan bahsa melayu sekitar tahun 1603.

untuk sejarah local Jambi hampir semua peristiwa sejarah di ungkapkan dengan bantuan naskah kuno yang ada melalui pendekatan filologi, dengan hal ini membuktikan bahwa ilmu filologi sangat dekat dengan ruang lingkup peristiwa sejarah (D, 2006 Hlm, 42). 

Contoh peristiwa sejarah yang diungkapakan melalui naskah kuno dan kajian filologi adalah naskah peninggalan dari Kesultanan Silsilah Raja Jambi, Undang-undang Pecacahan Negeri Jambi , Piagam Putri Selaras Pinang Masak maupun karya tulis kuno jambi yang ditulis dnegan aksara jambi (arab malayu ). 

 Di jambi ada beberapa lagi naskah kuno yang banyak menyimpan informasi sejarah diJambi ini sendiri. Baik dari peraturan adat, sisitem pemerintahan, keagamaan ulama local, yang ada beberapa sudah dikaji oleh para peneliti sejarah dalam mengungkapkan runtutan sejarah jambi lebih komprehensip.  

Salah satu sologan Jambi yang masih bertahan dan dipegang oleh masyarkatanya adalah "adat bersendi syarak dan syarak bersendi kitabbuallah" . untuk mengungkapkan informasih dan makan di balik sologan tersebut, peneliti sejarah dan budaya menggunakan imu bantu dari kajian filologi yang berobjek pada naska-naskah kuno. Dari papapran di atas menyebutkan beberapa contoh bagaimana peran naskah kuno menjadi ilmu bantu bagi kajian sejarah dalam menjawab masalah dari sebuah peristiwa. 

Didalam buku prof.sulasman menuliskan bahwa apabila sejarah menjadi sebuah ilmu maka sejarah akan berguna untuk mengetahui masa lampau dan melestarikan masa lampau.  

Sejarah sebagai masa lampau  sebelum tulisan  dikenal, cara masyarakat mengetahui masa lampau, yaitu dengan mengandalkan mitos, sedangkan ketika sudah mengenal tulisan mereka mengandalkan kejadian peristiwa sejarah.

Sejarah apabila sebagai ilmu maka harus melestarikan masa lampau,  sikap manusia untuk melastarikan masa lampau kerena sebuah peristiwa yang terjadi dimasa lalu mengandung makna,  sehingga tidak bisa dilupakan. 

Pengumpulan atau merawat tulisan kuno yang banyak menyimpan informasi sejarah menjadi salah satu keharusan bagi kajian sejarah dalam melastarikan nya. Salah satu usaha untuk itu adalah menjadi kajian filologi yang berobjek pada kajian tulisan kuno sebagai ilmu bantu dalam kajian sejarah. Seperti yang terbukti pada penggunakan ilmu bantu filologi dalam mengungkapkan sejarah local, terkhusu di provinsi Jambi sendiri.

Kesimpulan  

Filologi merupakan suatu ilmu yang objek kajiannya adalah tulisan kuno atau dikenal dengan sebutan manuscript dan naskah. Didalam tulisan kuno tentu  menyimpan banyak informasi peristiwa sejarah.  

Dalam hal ini merupakan sesuatu yang dicari oleh para pengkaji  Sejah local .  masyarakat terdahulu banyak menyimpan cerita lama mereka dalam bentuk tulisan, dengan hal ini filologi sangat memberi peran dalam sejarah-sejarah local yang ada di Indonesia khusunya daerah Jambi sendiri.  Untuk mengungkapkan sejarah local terkadang para pengkaji sejarah merasa kesulitan dan terhambat dengan temuan fakta. 

Dengan melakukan pendekatan filologi yang objek kajian nya adalah tulisan kuno tentu sangat membantu dan berperan dalam pengungkapan peristiwa di masa lampau dan memiliki peran yang sangat penting pada kajian sejarah.

Jambi termasuk pada daerah yang memiliki banyak tulisan kuno yang menyimpan informasi sejarah, hanya saja ada beberapa naskah yang bisa di rawat oleh pemerintah setempat dengan menyimpan dibeberapa museum di Provinsi Jambi, selebihnya masih disimpan secara pribadi oleh masyarakat pemilik naskah. 

DAFTAR PUSTAKA

Andra, Y. (September 2019). Naskah Kuno Di Provinsi Jambi Sabagai Sumber Arkeologi. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 5.

D, P. T. (2006 Hlm, 42). Menelusuri Jejak Kerajaan Melayu Jambi. Surabaya: Pustaka Indah.

Gunawan, A. (2001(hlm, 23)). Dunia Melayu Sumatra. Jakarta: Pustaka Raya.

Hamdan. (2017). Tulisan Jawi Sebagai Warisan Intelektual Melayu. Jurnal Radenfatah, 09.

Kozok, U. (1999). Warisan leluhur: Sastra Lama dan Aksara Batak. Jakarta: Gramedia .

M.hum, R. (2018 hlm 21). Tamadun Melayu Jambi. Jambi: Pustaka Salim.

Observasi. (2018). Dimuseum siginjai jambi . jambi: KKN UIN STS Jambi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun