Mohon tunggu...
Nurhikmah putrinawawi
Nurhikmah putrinawawi Mohon Tunggu... Sejarawan - Sarjana S.Hum

Sarjana sejarah peradaban islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Naskah Kuno sebagai Sumber Sejarah Lokal (Provinsi Jambi)

6 Januari 2021   21:56 Diperbarui: 6 Januari 2021   23:58 1985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sedangkan naskah melayu di salah satu provinsi Jambi, daerah Kerinci di simpan dibagian loteng rumah, dan sangat jarang dibawa turun kebawah.  Cara penyimpanannya pun tidak sembarangan. 

Masyarakat Melayu Jambi daerah kerinci selaluu menyimpan barang yang dianggap sakti, inilah menjadi salah satu alasan kenapa masyarakat pemilik naskah eggan untuk menyerahkan naskah kuno kepada pemerintahan, mereka mempercayai adanya nilai yang sakral pada naskah tersebut. warisan turun menurun disimpan dengan cara dibalut dengan kain disimpan didalam peti kayu yang kokoh dengan tujuan tidak terkena paparan matahari yang bisa menyebabkan naskah naskah tersebut rusak. karena  pada umumnya masyarakat melayu masih memegang teguh adat yang bersendikan syarak, merupakan sebuah bentuk kritalisasi antara hubungan social dan system sejarah. 

Mencari informasi untuk dijadikan sumber sejarah. Penghormatan pada benda pustaka dan masyarakat melayu sangat dihormati dan dijunjug tinggi oleh masyarakat melayu jambi.  Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat melayu  dalam sejarah terhimpun dalam sebuah kata tamaddun.  Peninggalan naskah yang telah diteliti  dapat memberi infromasi untuk mengungkapkan, bahwa masyarakat melayu yang ada di Provinsi Jambi pernah berada dalam sebagai system kerajaan yang mengusai kendali kawasan pantai sumatara timur.  informasi ini didapatkan dari naskah kuno yang menjadi ilmu bantu dalam penelitian sejarah.

Peran Naskah Kuno Sebagai Informasi Sejarah

dalam setiap penelitian memerlukan sebuah pendekatan dan ilmu bantu, begitu pula dengan penelitian sejarah. penelitian sejarah sendiri merupakan suatu penelitian yang memerlukan pendekatan dan ilmu bantu dalam menguak informasi secara faktual, salah satu jalan mudah menuju infromasi faktual dengan menggunakan ilmu bantu kajian naskah atau menggunakan pendekatan filologi. 

 Tidak sedikit naskah kuno hasil dari peninggalan masa lalu yang telah dikaji oleh para peneliti, baik di Negara Indonesia sendiri bahkan luar Negeri. Peran naskah kuno dalam memberi informasi memang suatu hal yang sangat dibutuhkan.

Dalam penulisan ini penulis akan menguraikan bukti bahwa filologi merupakan ilmu bantu yang sangat dibutuhkan dalam mengungkapkan sejarah local.  

Dari banyaknya naskah kuno yang diajdikan ilmu bantu dalam mengungkapan pristiwa sejarah, diantara naskah kuno tersebut berjudul "babad tanah jawi"  naskah kuno yang berasal dari jawa ini, sudah sangat populer dikalangan peneliti sejarah yang dijadikan sumber informasi atau ilmu bantu dalam penelitian.

Selain naskah kuno dari jawa, di daerah melayu juga terdapat sebuah naskah  yang tidak kala populer dikalangan peneliti sejarah, naskah yang merupakan peninggalan kerajaan islam Melayu yang bernama nasakah Sulaltus Salatin atau dikenal dengan sejarah Melayu, karya dari seorang ulama yang memeiliki peran dalam pekembangan islam di tanah melayu yaitu ulama keratin Johor, Tun Sri Lang. (Hamdan, 2017 )naskah peninggalan kesultanan aceh ini merupakah salah satu bukti yang sangat akurat dalam penyelesain peneliti sejarah.  

Masih dari tanah aceh, contoh lain naskah yang dijadikan sumber sejarah dan menjadi ilmu bantu dalam mengungkapan kan peristiwa sejarah adalah naskah Persia yang ditulis oleh Bukhari al-Jauhari dengan menggunakan bahsa melayu sekitar tahun 1603.

untuk sejarah local Jambi hampir semua peristiwa sejarah di ungkapkan dengan bantuan naskah kuno yang ada melalui pendekatan filologi, dengan hal ini membuktikan bahwa ilmu filologi sangat dekat dengan ruang lingkup peristiwa sejarah (D, 2006 Hlm, 42). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun