Sabtu tanggal 09 maret 2024, mahasiswa PMM 4 Inbound UPI (Kelompok 13) melakukan salah satu kegiatan Modul Nusantara yaitu Kebhinekaan dengan Elaborasi Budaya dan Adat Indonesia Melalui pertunjukan Saung Angklung Udjo. Pertama kami naik bus UPI sebagai transportasi kami. Saat pertama kali sampai disana kami diberi tiket terlebih dahulu dan juga buah tangan berupa kalung angklung. Setelah itu, kami langsung menuju ke tempat penjualan souvenir dikarenakan pertunjukan dimulai jam 15.30 dan kami dating lebih awal jadi kami belanja terlebih dahulu. Di tempat penjualan souvenir ada banyak sekali berbagai macam souvenir yang dijual seperti angklung, gelang lucu, kalung, kaos, kaca mata, tas dan lain sebagainya. Kami menghabiskan waktu cukup lama untuk belanja souvenir. Setelah itu kami langsung menuju ke tempat pertunjukan, dan awal kami memasuki pertunjukan ada banyak dupa yang dinyalakan, konon katanya itu sebagai sambutan kepada wisatawan yang datang.
Sebelum pertunjukan dimulai, MC disana memperkenalkan diri terlebih adhulu dan juga menceritakan sedikit mengenai saung angklung udjo. Saung angklung udjo sendiri berdiri pada tahun 1966 yang didirikan oleh Abah Ujong. Nah saung angkung udjo sendiri selain menempilkan pertunjukan seni, juga sebagai tempat pembuatan angklung yang memiliki murid lebih dari 500 orang yang diamana didalamnya ada yang bermain music dan bernyanyi. Setelah perkenalan singkat oleh MC, kami disuguhkan dengan penampilan wayang golek selama kurang lebih 30 menit. Sedikit informasi yang saya dapatkan, orang yang memainkan wayang golek disebut dalang dan wayang golek ini diiringi oleh alat music gamelan. Cerita wayang goleng yang ditampilkan menganai Dewi Sinta dan Praburahwana yang sangat unik dan seru kisahnya. Setelah pertunjukan wayang golek selesai, kemudian dilanjutkan dengan Helaran atau arak-arakan anak yang akan disunat. Dengan mengguanakan instrument music dari angklung sendiri dan juga beberapa pertunjukan seni tari. Konon katanya arak-arakan ini berfungsi untuk menyenangkan atau menenangkan hati anak yang akan disunat agar Bahagia karna dijadikan raja dalam waktu satu hari satu malam.
Selanjutnya ada penampilan tari kreasi dari saung angklung udjo yaitu tari topeng. Tari topeng yang ditampilkan sangat bagus dan iconic dengan budaya kita di Indonesia apalagi dari hasil pengamatan saya waktu itu banyak sekali turis dari luar negri yang menyaksikan pertunjukan tersebut. Disana, kami juga diajarkan bagaimana cara memakai topeng seperti yang diaalakukan penari yaitu dengan cara menggigit karet yang ada pada topeng bagian dalam. Setelah itu kami juga disugukan dengan penampilan tari nusantara dari 7 provinsi yang berbeda. Salah satunya juga berasal dari provinsi saya yaitu Sulawesi dengan tari Anging Mammiri, juga dari provinsi lain. Setelah itu kami juga disuguhkan dengan band yang memadukan alat music tradisional yaitu angklung dengan alat music modern seperti gitar dan drum.
Di Saung angklung Udjo, kami juga dijarkan bagaiamana cara memainkan angklung. Kami memainkan angklung dengan aransement lagu yang entah itu dari Indonesia atau dari luar Indonesia. Terakhir kami juga diajak bergoyang dengan rungkad bersama dengan murid comel dari saung angklung udjo yang sangat antusias menyambut kedatangan kami. Setelah serangkaian pertunjukan selesai, kami melakukan buka bersama di Dapur Angklung Resto and Caf bersama kelompok lain yang saat itu juga melakukan kegiatan modul di Saung Angklung Udjo. Setelah berbuka puasa kami pulang ke tempat tinggal masing-masing karna kelelahan, tetapi di saung angklung udjo menurut saya sangat work it dikunjungi hehe
Reporter: Nurhikmah
Editor: Salsa Solli Nafsika, M.Pd
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI