Mohon tunggu...
Nurhidayatullar 09
Nurhidayatullar 09 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa sains

mahasiswa biologi di universitas surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Lebih dalam tentang Kecoak

18 Maret 2022   09:10 Diperbarui: 18 Maret 2022   09:17 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak tahu kecoak, hampir semua orang akan merasa jijik jika melihat kecoak. Tapi pernah kita tahu mengapa kita takut kecoak, padahal jika dilihat kecoak tidak terlalu menjijikkan, dan sebenarnya kita tidak semerta -- merta takut pada kecoak.

Menurut professor jheffrey locword seorang professor ecology di universitas Wyoming anak anak kecil memiliki kecenderungan mengamati dan mempelajari hal yang baru seperti serangga , namun seiring mereka tumbuh, mereka belajar dari orang dewasa bahwa kecoak itu menjijikkan. Hal inilah yang menyebabkan kita takut terhadap kecoak namun kita tidak tahu apa yang membuat kita takut hingga ada istilah katsarida phobia artinya ketakutan berlebihan terhadap kecoak.

Mengenal Kecoak 

Kecoak mempunyai lebih dari 4600 spesies dan lebih dari 30 spesies kecoak hidup berdampingan dengan kita, namun hanya 4 spesies yang sangat sering menggangu manusia yakni kecoak Jerman ( Blatella Germanica) , Kecoak Amerika ( Periplaneta Americana ), Kecoak Autralia (Periplaneta Australiaceae) dan kecoak Oriental ( Blatella Orintalies ).

Kecoak juga merupakan hewan neuropora primitive yakni hewan yang berada sejak zaman Akhir Jurasik ( 1200 -- 1500  Juta Tahun ) yang dibuktikan dengan adanya fosil kecoak. Mengapa kecoak bisa betrtajan hidup dengan baik ?. Karena kecoak memiliki beberapa fitur yang sangat memungkinkan kecoak bisa lolos dari berbagai macam ancaman.

Contohnya yakni sayap yang keras  ( Tegmina ) dimana sayap ini sangat keras dan felksibel yang terbuat dari kalsium Carbonat  yang dilapisi oleh zat lilin yang membuat sayap ini tahan terhadap air sekaligus licin yang memungkinkah kecoak bisa berjalan ditempat yang kecil. Selain itu tiga pasang kaki yang juga dilengkapi dengan duri -- duri kecil dan mangkuk penghisap diujung jarinya yang membuat kecoak bisa lari hingga 5 Km/ jam dan bisa bermanufer dengan baik di tempat yang licin.

Selain itu kaki sebagai penopang tubuh yang berat membuat titik gravitasi terbeban pada kaki itulah yang menyebabkan kecoak mati dengan keadaan terlentang sebab kaki kpada kecoak tidak mampu menahan titik gravitasi.

Pada kecoak otak tidak  mengatur semua saraf di tubuh kecoak sehingga setiap kaki kecoak mempunyai dua saraf yang mengatur kaki tersebut. Itulah sebabnya kecoak mampu bertahan hidup walaupun tanpa kepala hingga 48 jam lamanya.

Manfaat kecoak Bagi Manusia

 Kecoak merupakan salah satu kunci penting untuk membantu manusia dalam mengembangkan kemampuan biologis, sebab kecoak mampu dengan cepat berevolusi untuk bertahan hidup dari serangan predator maupun manusia.

Para peneliti dari Chinese Academi Of science telah mengurutkan genom amerika yang ternyata genom tersebut sangat besar dan hasil dari penelitian ini adalah ketika betina sedang stres, betina akan menghasilkan telur tanpa adanya pejantan. Selain itu susu kecoak juga sangat penting bagi manusia sebab susu kecoak terbuat dari zat Kristal protein yang sangat bergisi dan dianggal sebagai super food bagi manusia karena mengandung protein, karbohidrat dan lemak yang baik bagi manusia. Selain itu susu kecoak mengandung 9 asam amino lengkap yang sangat dibutuhkan oleh manusia sebab manusia tidak bisa memproduksi protein tersebut.

Gen dan Jalur regenarasi genetic  pada genom kecoak juga di anggap sebagai obat dan kosmetik modern yang mengandung etanol yang berpotensi untuk penyembuhan luka dan perbaikan jaringan kulit. Sebagai inspirasi robotik yakni menurut para ahli jika manusia bisa membuat robot seperti kecoak , maka manusia akan bisa membuat robot yang mampu menyelamatkan manusia dalam keadaan bahaya.

Dari sinilah kita perlu memahami bahwa tak selamanya yang kita anggap jijik itu tidak berguna, karena perlu kita ketahui jika kecoak tidak ada di muka bumi ini, dipastikan sampah organik yang kita buang akan semakin lama terurai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun