Asesmen psikologi adalah proses evaluasi psikologis yang dilakukan oleh psikolog untuk mengukur potensi, karakter, dan kompetensi seseorang. Hasil asesmen psikologi dapat menjadi dasar pengambilan keputusan, tetapi tidak boleh menjadi satu-satunya data yang digunakan. Hasil asesmen juga perlu dilengkapi dengan data lain, seperti rekam jejak, wawancara, atau uji kompetensi bidang. Dalam proses pembuatan soal asesmen psikologi ini, terdapat salah satu langkah penting yang memengaruhi hasil dari asesmen psikologi, yaitu menganalisis butir soal.
Menganalisis Butir Soal
- Uji Validitas Logik atau Teoritik
a. Validitas konstrak
Adalah validitas untuk mengetahui ketepatan hasil ukur dengan sasaran ukur. Validitas Konstrak berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengertian yang terkandung dalam konsep hasil belajar, sikap, minat, motivasi, dan lain-lain harus jelas, ini berarti konsep yang hendak diukur harus dikembangkan indikator-indikatornya.Â
b. Validitas isi
Validitas ini berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Sebelum membuat kisi-kisi soal, terlebih dahulu penulis melakukan analisis kurikulum dan analisis buku pelajaran. Pada prinsipnya, kedua analisis tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk menentukan bobot soal. Selain melakukan analisis kurikulum dan analisis buku pelajaran untuk menentukan bobot soal, validitas isi juga bisa ditentukan dengan cara meminta masukan dari teman sejawat, senior, praktisi yang sering disebut ahli/pakar (expert judgement). Ahli tersebut akan melakukan analisis (telaah) secara kualitatif terhadap butir soal. Telaah dimulai dari definisi konseptual, definisi operasional, indikator, sampai dengan butir instrumen. Telaah terhadap butir soal secara kualitatif ditinjau dari tiga hal, yaitu segi materi (berkaitan dengan substansi keilmuan yang ditanyakan dalam soal serta tingkat kemampuan yang sesuai dengan soal), isi konstruksi (berkaitan dengan teknik penulisan soal), dan editorial/bahasa (berkaitan dengan keseluruhan format dan kesesuaian editorial dari soal yang satu ke soal yang lain).
- Uji Validitas Empirik
a. Validitas ramalan (Predictive)Â
Validitas ini bukan mengutamakan isi, melainkan kriterianya, apakah penilaian tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri, perilaku, atau kriteria tertentu yang diinginkan.
b. Validitas kesamaan (concurrent)Â
Artinya membuat tes yang memiliki persamaan dengan tes sejenis yang telah ada atau yang telah dibakukan. Pendapat lain mengatakan bahwa validitas kesamaan merupakan hasil pengukuran sesuai dengan pengalaman yang ada saat ini. Untuk menentukan validitas kesamaan suatu tes, adalah dengan cara mengkorelasikan hasil tes yang dibuat dengan tes sejenis yang telah baku.
Referensi: