Mohon tunggu...
nur nur hidayati
nur nur hidayati Mohon Tunggu... -

Saya mahasiswa undip,semarang.\r\n\r\n\r\nSEMANGAT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tak Seperti yang ku Bayangkan

21 Desember 2010   02:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin hari sabtu dan minggu tanggal 4 dan 5 desember 2010, saya dan teman- teman angkatan 2010 yang beragama islam mengikuti training Rohis 1 (TR1). Jujur awalnya tu males ikut begituan , aku mikirnya apaan sih rohis nggak penting banget ,pakai acara nginep lagi.Tapi karena katanya wajib, dan yang nggak ikut harus membuat makalah segala sesuatunya sendiri . Akhirnya saya putuskan untuk ikut saja.

Kita berangkat hari sabtu pagi jam 6 dari Tembalang kita kesana naik angkot (angkutun Kota). Setelah sampai tujuan yaitu di Srondol. Saya dan kelompok saya yaitu Zaeab nama kelompok saya yang beranggotakan Saya nur, ari, cinta(mega), esti,dita, intan,dan mbak risna . Sebenarnya ada 2 anggota lagi yaitu Belinda dan Jefrin tetapi mereka tidak ikut , jadinya hanya bertujuh. Tapi tetep rame.

Setelah kira2 jam 8 semua peserta masuk ke Aula, disana tempatnya enak kursinya empuk dan ber ac pula.Saking nyamannya ,sampai sampai pada ketiduran dan malamnya anak –anak cewek dapat hukuman push up 10 kali yang dilakukan sebelum outbond.

Anak2 tidur kira2 jam 10 malam dan dibangunin kira2 jam setengah 2 , untuk shalt tahajud berjamaah dan setelah itu nggak tahu aku namanya yang pasti mata kita ditutup memakai sleyer, dan dituntun menuju pos- pos yang setiap pos itu berisi bermacam- macam kegiatan. Pos pertama tu kita disuruh membayangkan jika kits mendapatkan surat dari ibu kita yang sudah diakhir hayatnya, rasanya menyentuh sekali dihati, dan sayapun meneteskan air mata. Setelahitu ke post nabi Muhammad ,disini saya menjadi lebih tahu bagaimana perjungan Nabi Muhammad SAW memperjuangkan umatnya, bahkan sampai diakhir hayatnya beliau memikirkan umatnya beliau berkata umati,umati,umati,(umatku, umatku i ,umatku). Setelah itu di post terakhir yaitu pos paling menakutkan dan mengerikan yaitu pos Kematian , disana semua peserta di balut dengan jarit, seperti orang meninggal dan seolah- olah masuk di alam kubur. Disana banyak anak –anak yang menangis ketakutan , mereka berdzikir meminta ampun kepada Allah swt. Memanggilasma Allah swt ,dan seolah –olah ada malaikat juga disana. Dari situ saya mandapatkan training (pelajaran) yang sangat berharga , yaitu kita yang masih hidup masih punya kesempatan untuk bertaubat dan beribadah kepada Allah swt , selalu mengingat dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad saw,dan jangan durhaka kepada orang tua.

Paginya , semua peserta mengikuti outbond, walaupun sangat melelahkan dan kelompok saya yaitu Zaenab selalu kalah namun sangat menyenangkan lari- lari dari pos satu ke pos yang lainnya , terus basah –basahan, ketawa bareng. Dari outbond ini saya bisa mengambil pelajarannya yaitu kita harus berperang sebelum kalah jadi kita harus berusaha terlebih dahulu sebelum menyerah, karena menamg atau kalah urusan belakang yang penting berusaha terlebih dahulu selain itu kekompakan antar tim juga sangat diperlukan.

Dari setiap kegiatan mempunyai makna dan pelajaran yang dapat dipetik, dan setelah mengikuti TR 1 saya akan berusaha merubah kebisaan buruk saya dan bangkit untuk menjadi orang yang lebih baik dari hari kemarin.SEMANGAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun