Sebatang Lilin
" Aw...! Panas sekali tubuhmu."
" Ya, tapi aku tak pernah risau."
" Tidakkah engkau merasa gerah? Lihatlah tubuhmu?"
" Ya, tapi aku sudah terbiasa."
Sebatang lilin berdiri tegak
Menerangi sekeliling
Berdedikasi tinggi. Penuh hati
Sebatang lilin tak peduli. Ia nikmati tarian api.
Lilin terus memendarkan cahaya walau ia  sendiri musnah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!