Mohon tunggu...
Muhamad Nurhidayat
Muhamad Nurhidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Judi Online dan Kehilangan Nilai Keluarga:Solusi dan Peran Masyarakat

22 Desember 2024   14:36 Diperbarui: 22 Desember 2024   14:47 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Masalah judi online bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga masyarakat. Kesadaran kolektif perlu ditingkatkan melalui berbagai program edukasi. Organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, dan media massa dapat berkolaborasi untuk menyelenggarakan kampanye tentang bahaya judi online, khususnya bagi generasi muda.

Komunitas lokal juga bisa menjadi benteng perlindungan bagi individu yang rentan. Misalnya, dengan membentuk kelompok pendukung bagi mereka yang kecanduan judi. Kelompok ini dapat menyediakan ruang aman untuk berbagi pengalaman, memberikan dorongan moral, dan menawarkan bantuan praktis bagi mereka yang ingin berhenti berjudi.

Selain itu, pendekatan berbasis teknologi juga bisa digunakan untuk meningkatkan kesadaran. Media sosial dan aplikasi berbasis komunitas dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi positif dan menawarkan layanan konseling daring bagi mereka yang membutuhkan.

Regulasi Pemerintah yang Lebih Kuat

Tentu saja, solusi terhadap masalah ini tidak akan lengkap tanpa keterlibatan pemerintah. Dalam konteks ini, regulasi yang lebih ketat terhadap situs judi online sangat penting. Pemerintah harus bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk memblokir akses ke situs-situs tersebut.

Selain itu, ada kebutuhan mendesak untuk memperbarui undang-undang yang berkaitan dengan perjudian. Hukuman yang tegas bagi pihak yang mempromosikan atau mengoperasikan situs judi online perlu diberlakukan untuk memberikan efek jera.

Namun, regulasi saja tidak cukup. Pemerintah juga perlu menyediakan layanan rehabilitasi bagi mereka yang sudah terjerumus dalam kecanduan. Layanan ini bisa berupa konseling, terapi kelompok, atau program pemulihan berbasis komunitas. Dengan cara ini, individu yang ingin berubah memiliki dukungan yang mereka butuhkan untuk kembali ke kehidupan yang normal.

Judi online telah menjadi ancaman serius yang merusak nilai-nilai inti keluarga, terutama di era digital saat ini. Dampaknya terlihat jelas pada aspek ekonomi, emosional, dan psikologis, yang dapat menyebabkan konflik keluarga, trauma pada anak, hingga perpecahan rumah tangga. Namun, dengan pendekatan kolaboratif, ancaman ini dapat diminimalkan.

Keluarga memiliki peran penting dalam pencegahan, melalui komunikasi yang terbuka, pendidikan nilai moral sejak dini, dan menjadi teladan positif bagi anak-anak. Di tingkat masyarakat, edukasi kolektif, pembentukan kelompok pendukung, dan pemanfaatan teknologi dapat membantu meningkatkan kesadaran serta memberikan solusi praktis.

Selain itu, regulasi pemerintah yang tegas terhadap situs judi online, serta penyediaan layanan rehabilitasi bagi yang terjerumus, menjadi langkah penting dalam memberantas masalah ini. Dengan sinergi antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah, ancaman judi online dapat diatasi, sehingga keutuhan dan nilai-nilai keluarga dapat terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun