Mohon tunggu...
Nurhidayah 25
Nurhidayah 25 Mohon Tunggu... -

mahasiswi di Universitas Mataram

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

BBM Naik, Masyarakat Kembali Menjerit

1 April 2015   00:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:42 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil minyak bumi. Belum lama ini warga masyarakat Indonesia merasakan kegembiraan atas diturunkannya harga BBM dan sekarang masyarakat menjerit kembali setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan akan kenaikan BBM lagi. Naiknya BBM ini menyengsarakan rakyat dan merasa sangat kecewa. Kenaikan BBM ini jelas mempengaruhi kehidupan masyarakat, terutama masyarakat kalangan menengah kebawah. Kenaikan BBM mengakibatkan naiknya biaya produksi, biaya distribusi dan juga inflasi. Harga barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot karena penghasilan masyarakat yang tetap mengakibatkan kesejahteraan terganggu..

Belum lagi dampak yang diakibatkan dalam sektor pertanian dimana biaya produksi yang meningkat sementara tidak diimbangi dengan peningkatan produksi maupun harga panen yang cenderung tetap yang mengakibatkan pendapatan hasil mengalami penurunan. selin itu juga dengan kenaikan BBM ini petani dibebankan dengan kenaikan jasa sewa seperti traktor, pompa air, power trhesher dan penggilingan padi.

Tidakkah pemerintah memikirkan nasib rakyat miskin akan dampak yang diakibatkan oleh kenaikan BBM tersebut? Lalu bagaimana akan nasib masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari?

BBM naik maka jumlah angka kemiskinan pun meningkat dan mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Kenaikan ini sangat memberatkan masyarakat khususnya masyarakat golongan menengah kebawah. Kita juga tahu bahwa masih banyak sekali dampak dari kenaikan BBM ini salah satunya adalah naiknya harga bahan pokok yang sangat derastis. Diantaranya harga beras yang semakin hari semakin naik seiring dengan naiknya harga BBM yang mengakibatkan rakyat semakin terjepit kebutuhan pokok yang semakin mahal. Masih banyak lagi bahan pokok lainnya yang mengalami kenaikan yang dipengaruhi oleh kenaikan BBM ini. Tentunya hal ini akan menambah beban fikiran dan bias-bisa membuat orang depresi dan mengalami gangguan jiwa karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi.  Belum lagi dengan dihadapinya  kebutuhan yang lainnya seperti biaya sekolah dan lain-lain. Program BLT yang diberikaan pun tidak bisa mengatasi masalah ini. Tidak heran jika angka kriminalitas bertambah, dikarenakan oleh semua barang serba mahal dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit dan kebutuhan yang semakin meningkat.

Selain berdampak dalam kenaikan barang dan jasa, kenaikan BBM ini juga berdampak terhadap biaya transportasi seperti naiknya tarif bus, kereta api, pesawat dan kapal laut. Ini mengakibatkan biaya ongkos kirimpun ikut naik. Angkutan umum pun tak kunjung turun tarifnya walaupun BBM sempat turun dan akhirnya naik lagi, tapi sopir angkutan umum tetap tidak menurunkan tariff angkutannya. Naiknya harga BBM kembali sangat merugikan bagi para angkutan umum karena mau tidak mau sopir angkot harus menaikkan lagi tarif dari yang biasanya. Kenaikan tarip ongkos yang baru akan menyebabkan masyarakat menguragi berpergian dan lebih memilih untuk menggunakan sepeda motor, penumpang semakin sedikit dan jasa angkutan terancam tidak laku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun