* Kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas: Jumlah guru khusus masih terbatas dan belum semua guru memiliki kompetensi yang memadai untuk mengajar anak-anak dengan kebutuhan khusus.
 * Kurangnya sarana dan prasarana: Banyak sekolah belum dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dengan kebutuhan khusus.
 * Kurangnya kesadaran masyarakat: Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya pendidikan khusus dan memiliki stigma negatif terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Model-Model Pendidikan Khusus
Ada beberapa model pendidikan khusus yang umum diterapkan, yaitu:
 * Pendidikan inklusif: Anak-anak dengan kebutuhan khusus belajar bersama dengan anak-anak pada umumnya di kelas reguler dengan dukungan dari guru khusus.
 * Sekolah luar biasa (SLB): Sekolah khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dengan kebutuhan khusus yang lebih kompleks.
 * Program home schooling: Pembelajaran dilakukan di rumah dengan bimbingan guru khusus atau orang tua.
Peran Semua Pihak
Untuk mewujudkan pendidikan khusus yang berkualitas, diperlukan peran aktif dari semua pihak, termasuk:
 * Pemerintah: Menyediakan kebijakan dan anggaran yang memadai untuk pendidikan khusus.