"Ya, seharusnya memang tidak ada yang harus disalahkan ketika kita saja masih belajar, itu hal wajar bukan."
"Tapi, proses belajar yang banyak kurangnya akan selalu dinilai salah, bukan? Belajar dituntutnya selalu tahu dan beradaptasi dengan cepat."
"Aku benci ketika menyadari bahwa aku tumbuh dengan pola pikir seperti ini. Dan itu artinya aku harus belajar ulang, Tuan?"
"Aku muak dengan pekerjaan ku, atau mungkin bukan, mendapatkan pekerjaan ini adalah satu kesyukuran. Aku hanya menyayangkan diriku yang tidak mampu memahami anak-anak itu. Aku tidak tahu cara mengendalikan mereka."
"Pada akhirnya aku menjilat ludah sendiri dengan mencontoh cara orang tuaku mendidik ku, cara yang selalu aku nilai salah tanpa tahu betapa susahnya mereka mempertahankan diri di belakangku."
"Aku menyerah atas ketidaktahuanku, Tuan."
"Aku memahami keresahanmu, Non."Â
"Lantas, bagaimana, Tuan? Apa yang harus aku lakukan?"
"Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan, Non. Kamu harus tetap bekerja dan belajar ulang di tempat itu, maka dengan itu kamu akan menemukan titik masalah dan juga solusi yang tepat untuk dirimu juga lingkunganmu. Kamu hanya butuh terbuka dan berani, Non."
"Jika memang begitu, aku akan kembali mencoba, Tuan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H