Pak...
Kepalaku berdentum, serasa semakin sakit ditengah kesendirian
Mataku semakin sayu
Cermin kini jauh lebih sering mengejekku
Pak...
Disana, bagaimana keadaanmu?
Sudahkah sakit di badanmu takluk oleh tegarmu?
Bisakah dibagi sedikit saja kepadaku
Pak...
Air mata kembali membasuh luka-luka
Semakin perih rasanya, tapi kulihat sakitnya ikut mengalir entah kemana
Airnya semakin banyak, Pak, hampir memenuhi ruangan sempitku
Pak...
Hidupku tak lebih baik, tapi tangguhnya engkau membuatku tak ingin menyerah
Aku tak ingin menyerah, tapi tolong bersamai langkahku
Tetap dibelakang punggung ku, ya
Anak perempuanmu mungkin akan sakit sesekali