Mohon tunggu...
Nurhidayah
Nurhidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Biasa

"Membacalah dan menulis, bentuk peradaban maju di dalam pola pikirmu." - Instagram: hayzdy Linkedin: www.linkedin.com/in/nurhidayah-h-23aab8225

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bukan Sekadar Tugas Akhir, Skripsi Menyangkut Masalah Self Development Mahasiswa Akhir

12 September 2023   13:28 Diperbarui: 12 September 2023   13:33 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi pengetahuan umum, skripsi merupakan salah satu syarat kelulusan untuk mahasiswa tingkat akhir. Tidak seperti tugas pada umumnya, tugas akhir yang disebut skripsi ini cenderung tidak menggunakan batas pengumpulan, sehingga tidak jarang kita mendapati beberapa mahasiswa yang melewati batas kuliah pada umumnya di perguruan tinggi sebab molor mengerjakan skripsi atau menunda-nunda pengerjaan skripsi. Selain itu, proses pengerjaan skripsi yang berbasis penelitian individu menjadi salah satu problem dikarenakan kebingungan yang sering dialami mahasiswa dan kurangnya pengetahuan tentang sistematika penulisan skripsi yang benar.

Lalu, bagaimana sih cara menaklukkan tugas akhir tersebut?

"Menaklukkan skripsi, menaklukkan diri sendiri."

Sebelum melangkah pada solusi atau tips-tips mengerjakan skripsi, mari kita kenali masalah-masalah apa saja sih yang sering dihadapi mahasiswa ketika menghadapi tugas akhir. Nah, sebagai salah satu mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi, di bawah ini beberapa problem yang sering ditemui.

  • Kesalahan dalam Menentukan Judul Skripsi

Tergesa-tergesa menentukan judul menjadi salah satu masalah urgent yang sering ditemui dikalangan mahasiswa, biasanya hal ini terjadi karena kurangnya literasi dan adanya distraksi dari teman angkatan yang sudah memulai sehingga menentukan judul hanya asal nyomot di goog*e tanpa memperhitungkan kebaruan dan relevansinya dengan situasi dan tempat penelitian. Selain itu, tidak memahami judul sebab observasi yang dilakukan tidak menyeluruh menjadi akar kebingungan dalam menganalisis masalah. Akibatnya, pengerjaan skripsi mandek dan tidak tahu harus menulis apa.

  • Ragu dan Takut Mengkonsultasikan Draft Skripsi kepada Dosen Pembimbing

Nah, biasanya hal ini disebabkan karena mahasiswa sering merasa tidak percaya diri menghadap kepada dosen pembimbing, alasan yang seringkali kita dengar yakni takut dibantai, takur dicecar habis-habisan, dan terlalu mengejar kesempurnaan dalam penulisan skripsi. Selain itu, dosen pembimbing yang sulit ditemui membuat mahasiswa segan untuk konsultasi.

  • Tidak Mengetahui Sistematika Penulisan Skripsi yang Baik dan Benar

Ketidaktahuan terhadap sistematika penulisan skripsi membuat pengerjaan skripsi menjadi lebih banyak pusingnya dan terasa berat, sehingga hal ini membuat banyak mahasiswa akhir menunda-nunda mengerjakan skripsi. Selain itu, minat belajar yang rendah menjadi masalah besar yang membuat skripsi begitu-begitu saja.

  • Malas

Percayalah, tidak akan ada kerjaan yang bisa selesai jika kita menuruti ego dan nafsu untuk bermalas-malasan dengan dalih masih ada hari esok atau masih banyak waktu, tidak perlu terburu-buru. Sifat ini tentu saja menjadi satu masalah yang sering didapati ditengah pengerjaan skripsi sehingga tugas pun tidak menemukan titik akhirnya.

Nah, 4 poin di atas menjadi garis besar mengapa skripsi menjadi dua kali lipat lebih sulit dan lebih lama dari biasanya. Lantas, faktor apa saja sih yang mempengaruhi keberhasilan penulisan skripsi?

Berbicara masalah keberhasilan, sudah pasti faktor utamanya berasal dari diri kita sendiri. Maka dari itu, untuk menyelesaikan skripsi salah satu kuncinya yakni mampu memanajemen dan mengendalikan diri sendiri.

Kenapa begitu? Seringkali kita menemui problem mahasiswa yang banyak mengeluh karena merasa tidak mampu dan merasa bodoh dalam mengerjakan skripsi, di sisi lain ada juga mahasiswa yang cerdas dan aktif di perkuliahan tapi skripsinya mogok juga. Nah, dari problem di atas, kita bisa menarik satu kesimpulan yakni menyelesaikan tugas akhir bukan perkara pintar atau tidak pintar, akan tetapi seberapa konsisten kita untuk berusaha menyelesaikan tugas tersebut.

Dari hal tersebut, dapat dihubungkan antara skripsi dengan masalah self development mahasiswa. Berdasarkan pengertiannya secara umum, self development adalah strategi pengembangan diri. Pengembangan diri dapat mencakup tentang menumbuhkan rasa percaya diri, mampu mengenal, memahami, menerima diri apa adanya, mempunyai kesadaran diri, dan mampu mengendalikan diri dengan menata pola hidup dll.

Pengerjaan skripsi adalah proses pengembangan diri.

Nah, salah satu solusi dan tips untuk mencapai keberhasilan dalam mengerjakan skripsi yakni menerapkan mindset self development.

Kerjakanlah satu tugas dengan harapan kita akan berkembang dan mampu belajar dari hal tersebut.

Memperbaiki mindset dalam proses pengerjaan skripsi secara tidak sadar akan membantu mahasiwa untuk mengerjakan skripsi lebih tertata, tidak tergesa-gesa, lebih konsisten, dan menumbuhkan rasa percaya diri. Hal ini penting karena saat ini pengerjaan skripsi lebih sering dikerjakan hanya sekdar berlomba untuk cepat selesai sehingga dalam proses pengerjaannya terkadang mahasiswa banyak stres dan jatuh sakit.

Menerapkan self development dalam upaya menyelesaikan skripsi tidak hanya membantu mahasiswa lebih tenang dalam proses skripsi, akan tetapi hal tersebut juga membantu mahasiswa lebih sehat dari segi mental dan fisik.

Memperbaharui  mindset membuat kita lebih dekat dengan keberhasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun