Melalui ciri-ciri ini, Lev Vygotsky menekankan bahwa interaksi sosial dan budaya adalah fundamental dalam perkembangan kognitif.
Ada pun cara menerapkan interaksi sosial dan budaya supaya terjalin kesatuan yang utuh menurut Lev Vygotsky
1. Kolaborasi dalam Pembelajaran: Dorong siswa untuk bekerja dalam kelompok. Pembelajaran berbasis kelompok memungkinkan mereka saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek: Rancang proyek yang melibatkan kolaborasi antar siswa, di mana mereka harus berdiskusi dan memecahkan masalah bersama.
3. Penggunaan Diskusi Kelas: Fasilitasi diskusi di kelas untuk mendorong siswa berbagi ide dan perspektif. Ini membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam melalui interaksi.
4. Peran Mentor dan Pembimbing: Libatkan guru atau pembimbing untuk memberikan dukungan dalam Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) siswa, membantu mereka mengatasi tantangan yang lebih sulit.
5. Integrasi Budaya dalam Kurikulum: Sertakan elemen budaya lokal atau konteks sosial dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat mengaitkan materi dengan pengalaman mereka.
6. Penggunaan Bahasa: Ajak siswa menggunakan bahasa sebagai alat berpikir. Misalnya, mendorong mereka untuk menjelaskan pemikiran atau proses penyelesaian masalah secara verbal.
7. Refleksi Bersama: Sediakan waktu bagi siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam belajar bersama, sehingga mereka dapat memahami proses dan makna dari interaksi sosial.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, pembelajaran dapat menjadi lebih dinamis dan relevan, sesuai dengan pandangan Vygotsky tentang pentingnya interaksi sosial dan budaya.
Jadi, interaksi sosial berperan sebagai penghubung utama dalam membentuk dan mengembangkan kognisi sosial individu.