Mohon tunggu...
Sri Nurhayati
Sri Nurhayati Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer I Content Writer

Sri loves writing content and developing marketing strategies. She especially enjoys expanding her knowledge of Search Engine Optimization (SEO) and trying new things to stay one step ahead of the competition. Sri also has experience in IT project management and is interested in exploring how Search Engine Marketing (SEM) and marketplace ads can boost product or service visibility.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

4 Alasan Tanah Sangat Penting bagi Pertanian

12 Januari 2024   16:45 Diperbarui: 24 Januari 2024   11:02 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Freepik oleh wirestock

Tanah adalah salah satu sumber daya alam yang paling penting di Bumi. Ini adalah dasar pertanian, dasar untuk produksi tanaman. Tanah menyediakan nutrisi dan air untuk tanaman, suhu sedang, dan dukungan untuk pertumbuhan akar. Itulah sebabnya mengapa tanah sangat berperan penting bagi tumbuhan dan pertania. Tetapi, tahukah Anda kalau hanya ada 7,5% dari permukaan bumi menyediakan tanah pertanian di mana kita bergantung untuk pasokan makanan dunia. Tanah ini tidak sepenuhnya untuk pertanian, namun juga untuk keperluan lain seperti perumahan, kota, dan lain lain. Di Indonesia, tercatat sekitar 7.463.948 hektare tanah yang dipakai untuk sawah pertanian. Angka ini belum tercatat untuk jenis pertanian lain seperti kopi, teh, sawit, dan lainnya. 

Kualitas tanah memiliki dampak langsung pada kualitas dan kuantitas hasil panen. Untuk memaksimalkan hasil panen, petani harus hati-hati mengelola kesuburan, pH, dan tekstur tanah mereka. Petani dapat meningkatkan kesuburan tanahnya dengan menambahkan bahan organik, seperti kompos atau pupuk kandang. Mereka juga dapat menyesuaikan pH tanah mereka dengan menambahkan kapur atau belerang. Dan terakhir, mereka dapat memperbaiki tekstur tanah mereka dengan menambahkan pasir, tanah liat, atau gipsum.

Dengan mengelola kualitas tanah mereka dengan hati-hati, petani dapat menghasilkan hasil panen yang lebih tinggi, yang mengarah pada peningkatan produksi pangan dan pada akhirnya, pasokan pangan yang lebih stabil. Agar lebih paham, mari simak alasan mengapa tanah sangat penting bagi pertanian dan pengaruh tanah terhadap pertumbuhan tanaman.

Tempat pertukaran oksigen dan gas

Oksigen terperangkap di antara ruang antar partikel dalam tanah. Tanah sebagai perantara untuk memberikan oksigen ke akar tanaman dan pohon. Akar memanfaatkan oksigen untuk memecah berbagai gula dari rizosfer (tanah yang mengandung ekskresi akar) dan mikrobioma akar (mikroorganisme tanah). Lalu oksigen ini diberikan kepada tanaman dan pohon untuk memacu pertumbuhan.

Pelindung alami benih dan tanaman

Tanah berfungsi sebagai pelindung alami benih dan tanaman, membantu mengatur suhu dan merupakan rumah bagi berbagai organisme yang berbeda. Selain itu, tanah juga memainkan peran penting dalam siklus air, siklus karbon dan siklus nitrogen seperti yang sudah disebutkan di poin atas.

Penyaring air dan pengatur suhu

Tanah memainkan peran penting dalam mengatur suhu bumi dan gas rumah kaca yang penting. Tanah juga menyaring air untuk membantu mengatur suhu bumi. Tumbuhan mengambil karbon dioksida dari atmosfer dan melepaskan oksigen selama fotosintesis. Oleh karena itu, tanah adalah rumah bagi banyak pengurai yang membantu memecah bahan organik dan melepaskan nutrisi kembali ke dalam tanah.

Penyedia kebutuhan primer dan sekunder

Tanah menyediakan nutrisi tanaman primer dan sekunder untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Tanah mengandung berbagai jumlah nutrisi tanaman primer dan sekunder seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan nutrisi tanaman penting lainnya. Tetapi beberapa tanah mungkin memerlukan nutrisi tambahan untuk membantu tanaman tumbuh dan menghasilkan energi. Pada umumnya petani akan menambahkan pupuk untuk memicu nutrisi yang ada di tanah.

Jenis tanah apa yang bagus untuk pertanian?

Ada banyak jenis tanah, masing-masing dengan sifat uniknya sendiri. Tanah bisa berpasir, lempung, lempung atau kombinasi ketiganya. Jenis tanah yang Anda miliki akan menentukan jenis tanaman apa yang dapat tumbuh di dalamnya dan seberapa baik mereka akan berkembang. Berikut adalah beberapa jenis tanah yang dapat digunakan untuk pertanian.

Tanah aluvial

Tanah aluvial memiliki tekstur yang halus dan memiliki kandung mineral cukup tinggi sehingga baik untuk tanaman. Tanah jenis ini banyak ditemukan di daerah dataran rendah. Tanah aluvial bagus digunakan untuk menanam padi, dan tanaman palawija seperti singkong, jagung, dan lain - lain.

Tanah regosol

Tanah regosol adalah tanah yang berasal dari pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lahar, dan lapili. Jenis tanah ini belum mengalami perkembangan sempurna. Berbeda dengan aluvial, regosol banyak ditemui pada dataran tinggi, tapi bagus juga ditanami tanaman palawija.

Tanah latosol

Tanah latosol terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Tanah jenis latosol banyak ditemui di daerah yang lembab. Tanah latosol mampu menyerap air dengan baik sehingga bisa menahan erosi dan cocok untuk tanaman tebu, cokelat, kopi dan karet.

Bagaimana cara mengevaluasi kesuburan tanah secara sederhana?

Kesuburan tanah sangat penting untuk pertanian, karena secara langsung mempengaruhi hasil panen. Namun, mengukur kesuburan tanah adalah tantangan, karena bisa sangat bervariasi dari satu lokasi ke lokasi lain. Apalagi untuk perusahaan pertanian besar dengan luas perkebunan ribuan hektar. Teknologi IoT dan drone bisa membantu agribisnis menganalisis tanah bagian mana yang bisa ditanami. Salah satu cara kerja drone pertanian adalah bisa melakukan pemetaan kontur wilayah juga mendeteksi tingkat kesuburan tanah yang pastinya mengetahui kadar pH yang ada didalamnya. Drone pemetaan pertanian biasanya dilengkapi sensor dan kamera untuk menangkap gambaran yang ada di dalam tanah. 

Jadi teknologi yang semakin canggih dalam dunia pertanian bisa juga ya menganalisis kesuburan tanah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun