Internet adalah media yang tak pernah terlelap setiap harinya. Melalui internet PR dapat menjangkau publiknya hingga ke seluruh dunia. Internet dapat menembus ruang dan waktu, hal tersebut yang tak dapat dilakukan oleh media manapun selain internet.
- Respon yang Cepat
Internet memungkinkan para pelaku cyber PR untuk mendapatkan respon yang cepat terhadap semua permasalahan serta pertanyaan prospek maupun pelanggan.
- Pasar Global
Internet telah menjembatani jurang pemisah geografis, melalui hubungan yang terjalin di dunia maya. Melalui internet memudahkan PR untuk berkomunikasi dengan pasar global yang ada diseluruh dunia dengan biaya yang cukup murah
- Interaktif
Internet adalah media yang sangat interaktif. Feedback dengan mudah didapatkan melalui media sosial yang digunakan oleh PR. Sehingga, dari feedback yang didapatkan, PR dapat mengetahui dan menganalisis apa yang diinginkan oleh target audiens yang dituju.
- Komusikasi Dua Arah
Komunikasi dua arah terjalin antara organisasi atau instansi dengan publiknya. Melalui cyber PR dapat membangun hubungan yang kuat dan bermanfaat. Dimana, hal tersebut tak dapat langsung dilakukan melalui media offline.
- Ekonomis
Melalui Cyber PR dapat membantu suatu instansi atau organisasi untuk menghemat biaya, pasalnya tak lagi dibutuhkan biaya cetak yang terhitung mahal.
Dari Kacamata online marketing dan PR, kehadiran social media seperti facebook sangatlah berguna bagi perusahaan maupun konsumen, social media marketing dan public relation ini tidak di dominasi oleh karyawan atau internal perusahaan, tapi di dominasi oleh konsumen untuk mempermudah konsumen memberikan kritik dan saran kepada perusahaan. Social Media Marketing and PR adalah upaya memanfaatkan secara komersial para pecinta merek atau perusahaan untuk mempromosikan diri mereka melalui berbagai jalur social media. Social Media Marketing and PR adalah sebuah kolaborasi massal, orkestra publik di dunia maya, yang pada dasarnya saling memberi dan menerima informasi.
Tujuan utama dari Social Media Marketing and PR adalah melibatkan konsumen dalam sebuah percakapan maya yang saling memberikan nilai tambah buat kedua belah pihak, baik konsumen maupun produsen. Marketing dan Public relations mulai dengan menjelaskan permasalahan atau mempromosikan produk mereka melalui sosial media, kemudian konsumen akan memberikan kritik dan saran. Hal ini dapat dikatakan cukup efektif untuk mempromosikan produk ataupun untuk mengcover krisis yang sedang dihadapi perusahaan, karena konsumen dapat berinteraksi dengan perwakilan produsen secara cepat dan terus menerus. Menurut Tasner ada 4 kunci dari web 2.0 yang membuat marketing diuntungkan, yaitu:
- Keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, LinkedIn, dan MySpace memungkinkan orang hadir bersama dan berbagi ide, pikiran, dan komentar. Ini mengubah padigma periklanan misalnya, dari yang bersifat satu arah menjadi dua arah, karena publik tidak akan begitu saja memahami apa yang disampaikan merek kepada mereka.
- Sosial media seperti YouTube, Scribd, dan Flickr telah menjadi tempat di mana orang dapat berbagi konten dengan dunia disertai dengan harapan bisa membangun dan menyebarkan awareness.
- Konten yang dibuat oleh pengguna (User-generated content) di mana pengguna dapat membuat, mengelola, dan memperbarui informasi yang memicu kelahiran berbagai macam bentuk diskusi melalui Web 2.0. Ini ditandai dengan munculnya Squidoo, blog, dan Wikipedia.
- Kelahiran berita sosial dan bookmarking telah memungkinkan pengguna untuk mengorganisasaikan Web pengalaman mereka sendiri. Contohnya adalah Digg, Delicious, dan StumbleUpon.
Jika di era 1.0 konsumen belum pernah merasakan perhatian dari perusahaan atau instansi dengan adanya percakapan 2 arah melalui era 2.0 lama kelamaan konsumen dan masyarakat luas mulai merasa tersentuh, atau dalam arti kata lain web 2.0 memiliki kemudahan, keefiseenan waktu, serta menaikan kualitas interaksi, dan keterbukaan yang terkotak. Marketing 2.0 berbasiskan emotional intelligent: Sentuhlah hati customer. Meski suatu produk lebih mahal dibanding yang lain, tapi tetap dipilih konsumen, sebab ia sudah memiliki ikatan emosional dengan produknya.
Berikut adalah tabel perbedaan PR 1.0 dan PR 2.0, sebagai berikut :
Marketing 1.0: Product-centric Marketing