Mohon tunggu...
Nurhayati Mochtar
Nurhayati Mochtar Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Nurhayati, lahir di Ciamis tanggal 23 Agustus 1971. Hobby saya adalah membaca dan menulis. Hasil bacaan saya sebagai referensi saya untuk belajar menulis. Karya tulis saya berjudul TMT (Teman Menilai Teman) merupakan buku penunjang pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Merupakan hasil dari praktik baik selama saya menjadi guru. Keinginan saya yang belum tercapai adalah melaksanakan ibadah haji. Semoga dengan menulis di kompasiana ini menjadi salah satu jalan dari Allah SWT bagi saya untuk dapat melaksanakan ibadah haji atau umroh. Aamiin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Generasi X dalam Masa Generasi Z

20 November 2022   20:50 Diperbarui: 20 November 2022   21:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu pengetahuan dari masa ke masa mengalami perkembangan yang sangat cepat, sehingga para ilmuwan atau para ahli membuat istilah untuk generasi manusia yang lahir dan tumbuh sesuai dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan tersebut. Salah satunya adalah generasi Z yaitu generasi yang sejak lahir dan berkembang sudah dalam masa perkembangan teknologi digital. 

Belajar membaca, menulis, dan  interaksi menggunakan alat canggih berupa gawai. Mereka  sudah familiar dengan penggunaan teknologi ini.  Kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar.  Generasi ini disebut juga dengan generasi digital native yang  sudah mahir dalam mengoperasikan peralatatan serba digital dan  canggih.

Generasi Z ini lahir dalam kurun tahun 1996-2010. Bagi orang tua yang lahir di tahun '70-an mengalami melahirkan generasi ini. Sejak dalam kandungan sudah dapat dilihat perkembangan pertumbuhannya melalui alat digital. Salah satu  yang membuat penasaran bagi semua orang tua yang sedang mengandung adalah jenis kelamin. 

Melalui kecanggihan alat digital sudah dapat diketahui jenis kelamin, berat badan bayi, pertumbuhan organ tubuhnya seperti jantung, paru-paru, maupun posisi bayi tersebut dalam kandungan sang ibu.

Maraknya informasi di dunia maya atau dunia digital membuat pertumbuhan dan  perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Melalui pengamatan dalam kehidupan sehari-hari generasi yang lahir sekitar tahun 1998-2000, sekarang mereka telah memiliki pekerjaan bahkan penghasilan dengan menggunakan alat digital. 

Dari yang sederhana saja, misalnya seorang penjual online yang hanya bermodalkan handphone sudah memiliki penghasilan yang dapat mencukupi kebutuhannya. Atau penjual jasa design grafis, design interior hingga menjadi youtuber atau tiktoker.

Terlebih di masa pandemi yang telah kita alami bersama-sama, kemajuan digital terasa sangat pesat.  Ketika  generasi ini sedang menyelesaikan pendidikan akhirnya di bangku kuliah. 

Semua perguruan tinggi ditutup, perkuliahan di laksanakan secara daring atau online. Bagi generasi Z atau digital native ini merupakan peluang besar dalam melanjutkan perkuliahan sambil  mencari penghasilan maupun  pekerjaan melalui gawainya. Karena perkuliahan dilaksanakan secara daring, dapat dilaksanakan kapan saja di mana saja. 

Meningkat kepada profesi yang membutuhkan kompetensi dan keterampilan khusus, maka setelah selesai masa pendidikan, hanya dengan duduk di rumah atau tempat kumpul dengan teman-temannya, dapat mencari informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya. Tidak perlu lagi mendatangi instansi atau kantor secara fisik. 

Cukup dengan mengirimkan profil dan data yang dibutuhkan melalui e-mail. Tes tulis dikirim melalui  link, dikerjakan dan hasilnya dapat langsung dilihat.   Tes  wawancara pun cukup dengan video call,  G-meet atau sejenisnya. Demikian pula dengan hasilnya.

Dalam dunia pendidikan, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi pada tanggal 11 Februari 2022 pun menuntut para guru dari generasi X yang lahir pada tahun 1965-1980 harus pula melek digital. Literasi,  numerasi dan sejenisnya yang selalu berhubungan dengan alat digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun