A. Pengertian Teori Permainan ( GAME THEORY)
  Pada tahun 1944, seorang ahli ekonomi bernama Oskar Morgenstern dan ahli matematika John Von Neuman memperkenalkan sebuah teori permainan atau Game Theory yang dijadikan sebuah terobosan baru untuk meneliti sebuah perusahaan pasar Oligopoli. Teori permainan digunakan untuk menentukan strategi dalam menetapkan harga atau menambah kapasitas produk dalam perusahaan.Â
   Game Theory adalah alat bagi para ahli ekonom untuk mengasumsikan situasi atau strategi perusahaan. Umumnya permainan memiliki beberapa elemen penting, yaitu (1) Pemain, (2) Tindakan( Strategi), (3) Keuntungan.
1. Pemain
Pemain atau Player, berhak mengambil keputusan masing-masing. Para pemain biasanya terdiri atas pemain 1 dan 2, perusahaan A dan B, dan Negara.Â
2. Tindakan ( Strategi)Â
    Strategi adalah tindakan terbuka untuk pemain mana pun. Beberapa strategi bisa berupa tindakan sederhana, seperti pemain B mengambil kartu lain atau sebuah tindakan yang sangat kompleks berupa pembangunan sistem dengan pertahanan yang kokoh,tergantung dari jenis permainan yang dimainkan. Namun, semua orang mengasumsikan bahwa setiap strategi terdiri dari tindakan spesifik dan terdefinisi dengan baik. Meskipun ada pemain yang menawarkan banyak strategi kepada pemain bervariasi, tetapi beberapa kesimpulan penting dapat ditarik dari situasi tersebut dimana setiap pemain hanya memiliki dua strategi yang berbeda.
3. Keuntungan ( Hadiah)
   Hasil akhir pemain sebagai penyelesaian dikenal sebagai hadiah.Penghargaan (kemenangan) biasanya diukur berdasarkan tingkat kepuasan masing-masing pemain, biasanya dalam satuan moneter seperti kemenangan perusahaan disebut laba. Dalam teori permainan, kita biasanya menganggap bahwa pemain dapat memberi peringkat hadiah pada level tertinggi menyukai dan yang kurang menyukai serta berusaha mendapatkan imbalan untuk itu tertinggi yang bisa dicapai. Penghargaan mencakup semua aspek yang relevan hasil permainan, dalam hal ini juga secara eksplisit memasukkan aspek moneter secara implisit bagaimana pemain memandang hasilnya, misalkan apakah mereka menjadi malu atau bangga. Tentu saja ada lebih banyak pemain yang menyukai hadiah yang memberikan lebih banyak kepuasan daripada hasil yang memberikan kepuasan yang kurang.
B. Istilah Dileman Nara PidanaÂ
   Kemudian dalam teori permain juga kadang dihadapkan dengan beberapa persoalan yang di mana digunakan sebagai salah satu contoh untuk membuat strategi dalam permainan atau strategi dalam membangun bisnis perusahaan. Contohnya istilah Dileman Nara Pidana selama persaingan, perusahaan oligopolistik sering menghadapi masalah yang dikenal sebagai dilema tahanan(Nara Pidana). Istilah ini pada dasarnya mengacu pada situasi di mana setiap perusahaan menerapkan strategi dominannya, tetapi masing-masing perusahaan juga dapat meningkat dalam arti bahwa lebih banyak keuntungan dapat diperoleh dengan bekerja sama. Dilema terpidana sebenarnya menggambarkan perilaku dua atau kelompok ketika mengambil keputusan. Meskipun saling tidak mengetahui keputusan apa yang akan diambil oleh masing-masing pihak, keputusan yang mereka ambil dan buat akan mempengaruhi keputusan dari pihak lain.
C. Ancaman dalam PermainanÂ
   Dalam sebuah industri masing-masing perusahaan akan mempertahankan harga atau kualitas produknya. Apabila pesaing baru masuk dalam industri, maka perusahaan lama akan memberikan ancaman yang akan merugikan baginya sendiri jika perusahaan yang diancamnya melakukan apa yang diancamkan. Misalkan perusahaan A mengancam perusahaan B untuk menurunkan harga pasar apabila berani masuk, apabila perusahaan B benar-benar masuk dan menetapkan harga rendah maka perusahaan A yang mengancam tadi akan mendapatkan kerugian. Sehingga ancaman yang dilakukan oleh perusahaan A adalah ancaman yang dianggap kosong yang tidak memiliki manfaat.Â
 Jadi semestinya adalah, apabila ada pesaing baru masuk dalam industri maka perusahaan lama harus menetapkan harga atau memperbanyak kapasitas produk dengan memproduksi barang yang banyak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H