Soft Skill (Growth Mindset, Resilience, Communication, Analytical Thinking, Financial Literacy, Metode STAR untuk penulisan)
- Kegiatan Penerjunan
- Awal dari Program ini yakni melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Sekolah Dasar tempat pelaksanaan program. Langkah koordinasi meliputi kegiatan sebagai berikut.
- Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan menjalin komunikasi awal dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
- Mahasiswa melakukan lapor diri dan menyerahkan Surat Tugas Belmawa dan Surat Tugas dari Perguruan Tinggi ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
- Dinas Pendidikan membuatkan Surat Tugas untuk mahasiswa ke sekolah sasaran.
- Mahasiswa mengunggah foto kegiatan di Aplikasi MBKM sebagai bukti lapor diri mahasiswa kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
- Koordinasi dengan Sekolah Dasar mahasiswa melakukan lapor diri kepada Kepala Sekolah dan Guru Pamong serta menyerahkan Surat Tugas dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Salinan Surat Tugas dari Direktorat Belmawa dan Surat Tugas dari Perguruan Tinggi.
- Kegiatan Observasi
- Tahap observasi ini di lakukan pada minggu pertama penugsana yaitu tanggal 1 angustus 2022, Mahasiswa melakukan observasi dengan mewawancarai kepala sekolah, wakasek, guru kelas, dan operastor sekolah dan semua hasil observasi kami buat dalam bentuk laporan awal Kampus Mengajar Angkatan 4
- Observasi Sekolah, meliputi:
- Lingkungan Sekolah berupa lingkungan fisik/sarpras, lingkungan sosial, iklim dan suasana akademik.
- Administrasi Sekolah
- Organisasi Sekolah
- Observasi proses pembelajaran meliputi : Analisis Perangkat Pembelajaran (Kurikulum, Silabus, RPP, dll), Metode Pembelajaran yang diterapkan saat kegiatan belajar mengajar. Media penunjang pembelajara, terkait adaptasi teknologi, administasi sekolah.
- Berdasarkan hasil pengamatan, kami menyimpulkan bahwa masih ada beberapa ruang kelas yang fasilitasnya belum lengkap seperti meja dan kursi yang tidak sesuai dengan banyaknya jumlah siswa. Selain itu masih ada beberapa jendela di setiap rung kelas yang kacanya belum terpasang, beberapa plafon yang rusak, cat yang mulai memudar. Lemari buku disetiap kelas sudah banyak yang rusak, serta kondisi buku yang lembaranya sudah tidak lengkap. Â kadaan lingkungan sekolah cukup baik. Siswa juga selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dari observasi ini ada 11 bangunan di SD Negeri Kamunti yang terdiri dari 6 ruangan kelas, 1 ruang guru sekaligus dengan ruang kepala sekolah dan perpustakaan, 1 wc guru, 1 wc siswa, 1 bangunan musolah yang belum selesai di bangun, 1 ruang kelas yang belum di renovasi.
- Perencanaan Program
Dalam kegiatan ini, dilakukan penyusunan rancangan kegiatan, yakni sebagai berikut:
1. Mahasiswa menyusun rancangan kegiatan selama penugasan berdasarkan hasil observasi sekolah mengenai kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan, metode yang akan diterapkan dan model pembelajaran yang akan diterapkan, kelengkapan administrasi pembelajaran dan kegiatan adaptasi teknologi oleh mahasiswa kepada guru dan siswa
2. Mahasiswa mengkonsultasikan rancangan kegiatan pada Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
3. Mahasiswa meminta persetujuan rancangan kegiatan kepada Dosen Pembimbing Lapangan.
PELAKSAAN PROGRAM Â
- Mengajar
- Pada awal penugsan setelah melakukan observasi kami masuk di dalam kelas, dimana mahasiswa memperkenalkan diri dan menyampaiakna apa tujuan kedatangan di SD NEGERI KAMUNTI DONGGO. Pelaksanaan program mengajar ini dilakukan selama 4 bulan dimana mahasiswa melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur dan pengalaman yang di dapat saat pembelakan sebelunya. Pada awal kegiatan kami langsung masuk ketiap ktiap kelas setelang perkenala melanjutkan dengan belajar sambil bermain sebagai bentuk pengenalan awal mahasisiwa.
- Dalam pelaksanaan kegiatan mengajar, awalnya kami masih melakukan pendampingan belajar mengajar secara bersama-sama, di sisi lain kami juga masih dalam masa adaptasi dengan SD sasaran dan juga adaptasi dengan lingkungan sosial dan mengenal karakter dari setiap siswa di SD NEGERI KAMUNTI DONGGO dengan tujuan supaya kedepannya mahasiswa bisa membuat program di tengah penugasan untuk mengatasi hal-hal yang tidak di inginkan. Di awal pegusan kami masuk di kelas tidak di dampingi oleh guru kelas karena tidak hadir sehingga mahasiswa langsung mengambil alih kegiatan pada hari itu. Mungkin karna masa awal pengenalan kami semua masuk dalam satu kelas sebagai bentuk adaptasi dengan siswa dan guru.
- Penugasan di minggu kedua kami mulai membagi posisi mulai dari kelas 1 sampai kelas 6, karna di lihat dari kondisis guru di sekolah dari awal penerjunan jarang sekalai guru yang hadir sehingga kami mengsih semua pembelajaran di kelas. Dikelas rendah kami hanya mengajarkan dasar nya saja, seperti belajar mengenal perbedaan huruf, belajara mengeja, dan belajar berhitung mulai dari angkat satuan, puluhan sampai ratusan kelas 1. Di kelas 2 kami mengajarkan penjumlah susun, pengurangan, perkalian, di kelas 3 kami mengajarkan kelipatan. Di kelas atas kami mengajarkan sesuai mata pelajaran, semua mata pelajaran, sebelumnya mahasiwa tidak membagi mata pelajaran apa yang di ajarkan dimana kami langsung mengajarkan sesuai dengan matapelajaran di kelas.
- Adaptasi teknologiÂ
- Dalam pelaksaan adaptasi teknologi mahasiswa sebelumnya sudah merancangn program yang akan di terapkan selama penugasan Pelaksanaan adaptasi teknologi bertujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan bagi siswa.
- siswa-siswi tentang penerapan teknologi pada proses pembelajaran untuk menarik minat siswa dalam belajar dan mempermudah proses pembelajaran. Kegiatan adaptasi teknologi dilaksanakan dengan pelatihan menghidupkan dan mematikan laptop, selain itu juga adatasi teknologi kami terapkan dengan pembelajaran menggunakan LCD dengan menayangkan vidio pembelajaran, serta dalam pelaksanaan AKM Â bagi sisiwa kelas 5 di SD NEGERI KAMUNTI DONGGO.
- Membantu Administrasi sekolah
- Pelaksanaan membantu administrasi sekolah dan guru dilakukan ketika sekolah maupun guru memerlukan bantuan mahasiswa. Proses administrasi yang kami lakukan selama berada di sekolah penempatan berupa membantu membuat absensi kelas, membuat penilaian kepala sekolah terhadap guru, membersihkan perpustakaan. Menata ulang Perpustakaan dengan menempakan buku sesuai engan jenisnnya, kelas dan tema.
- ANALSIS HASIL PELAKSANAAN
- MengajarÂ
Berdasarkan hasil analisis yang di lakukan kegiatan pembelajaran yang awalnya kami rasakan siswa kelihatan belum terlalu paham dalam beradatasi dengan cara atau metode pembelajaran yang kami ajarkan sehingga mahasiswa harus ekstrasabar dalam meberikan pemahaman. Setelah beberapa minggu baru kelihatan siswa sangat antusiar dalam mendengar dan mematuhi semua susuna matode yang di gunakan. Seperti metode tanya jawab dan presentasi dimana kami mengajarkan cara meberikan pertanyaa, cara mempresentasi hasil pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian siswa. Selain meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian siswa, hal ini mampu meningkatkan hubungan interaksi antar guru dan murid. Rencana program kerja yang telah disusun dan dilaksanakan mahasiswa selama mengajar di SD NEGERI KAMUNTI DONGGO memberikan dampak cukup baik terhadap peningkatan hasil belajar dan peningkatan kemampuan literasi-numerasi siswa di SD NEGERI KAMUNTI DONGGO.
Adaptasi teknologiÂ
Adaptasi teknologi ini mahasisiwa  peruntukan untuk siswa, salah satu kegiatan adaptasi teknologi dimana kami melaksanakan AKM (Assesment Komptensi Siswa Indonesia )kelas sebanyak dua kali di lakukan pada kelas 5, dan juga penggunaan LCD dalam proses pembelajaran di kelas tinggi, dalam implemetasi nya sisiwa sangat senang dan antusias dalam mengikutinya.
Membantu administasi sekolah
Berdasar hasil analisis mahahsiswa Kmapus Mmengajar Angkatan 4 terhadap anministrasi sekolah, ada beberapa kegiatan yang kami lakukan di anatarnya menata ulang perpustakaan, mebantu pembuatan penilaian kepala sekolah kepada guru di SD NEGERI KAMUNTI. Berdasakan analisis sebelumnya, dengan rendahnya tingkat kehadiran guru di sekolah meyerutkan mahahsiwa mebantu sekolah untuk melengakapi, di antaranya membuat absensi, lembar penilain, mebuat mading sekolah (Majalah dinding)