Mohon tunggu...
Nurhayati
Nurhayati Mohon Tunggu... Tutor - Seorang ibu dan pecinta kucing

Jadikan setiap langkah kita sebagai Ibadah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Belajar Ketangguhan Hidup dari Si Belang

28 Mei 2021   20:10 Diperbarui: 28 Mei 2021   20:15 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Keputusannya pun sama seperti menghadapi kasus  MOI. Kami putuskan untuk merawat semampunya  saja dirumah.

Kurang lebih sebulan dia dalam perawatan kami, Alhamdulillaah tumornya hilang, matanya bersih, tidak tampak sedikitpun bekas bekas penyakit dimatanya. Bahagia tak terhingga untuk kesekian kalinya. Kami sangat bersyukur bisa memberikan perhatian kepada makhluk yang lemah, meskipun kadang ujungnya tidak sesuai harapan.

Kini anak -  anak  kucing yang nakal itu yang main petak umpet dimesin motor , kemudian tercecer berjatuhan dijalan raya dan akhirnya diketemukan. Beberapa hari setelah ditemukan terserang penyakit yang membawanya kepada  kematian.

Si Abu  yang diVonis tumor dan akhirnya sembuh pun beberapa hari yang lalu mati juga. Hanya Moi yang masih hidup, kami bahagia setiap melihatnya. Dia hidup senang dalam perawatan orang lain.

Lalu bagaimana perasaan kami dengan kematian anak anak kucing  yang telah kami rawat itu? Sedih tentu ada . Yang pasti sedih bukan karena merasa  perjuangan kami sia -- sia, kami bersedih justru karena  hilangnya kebahagiaan yang kami rasakan disaat merawatnya; membersihkan lukanya, mengobatinya, tatapan matanya yang menghiba, seolah menggantungkan harapan kesembuhannya kepada kami. Saat seperti itulah saya merasakan bahagia bisa menolong mahluk yang lemah.

Mungkin yang saya lakukan untuk kucing-kucing itu bukan suatu pengorbanan yang besar, tapi saya berharap, mudah-mudahan apa yang saya lakukan menjadi penolong juga bagi diri saya sendiri kelak. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun