Mohon tunggu...
Nur Hayati
Nur Hayati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surabaya

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Sosial Kader IMM Peduli Masyarakat

31 Oktober 2022   05:36 Diperbarui: 31 Oktober 2022   06:59 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Spirit utama teologi Al-Ma’un, ibadah pada tuhan harus dibarengi dengan kesediaan berbagi dengan orang lain. Tanpa sikap itu, ibadah akan sia-sia. Melalui teologi Al-Ma’un sebagai model pemberdayaan ekonomi umat yang menyasar kelompok miskin (Dhuafa) dengan cara observasi dan wawancara langsung, penggalangan dana dan penyaluran dalam bentuk barang, bukan uang, yang dalam kasus ini dipraktikkan langsung oleh mahasiswa/i sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus dilakukan (Yulianti, 2022).

            Di kota Surabaya, tepatnya di sepanjang Pantai Kenjeran terdapat beberapa pedagang yang berjualan. Beragam jenis dagangan yang diperjual-belikan. Adapun sasaran bagi tim saya adalah seorang ibu penjual es teh yang letaknya tepat di sebelah Taman Surabaya. Ibu penjual es teh tersebut bernama Bu Diyah. Beliau berusia 37 tahun. Pendidikan terakhir dari beliau adalah SMA. Saat ini status beliau sudah menikah dengan memiliki dua anak. Anak pertama perempuan yang masih menduduki kelas 6 SD, sedangkan anak kedua laki-laki yang masih bersekolah TK.

            Suami Bu Diyah bekerja sebagai kurir pabrik yang dalam satu bulan berpenghasilan kurang lebih 2 juta. Sementara Bu Diyah, bekerja dengan berjualan es teh di hari libur dan tanggal merah. Selain itu, beliau juga menjaga stand toko kebab di hari aktif. Adapun penghasilan dari Bu Diyah sendiri kurang lebih 1 juta.

            Jika dianalisis secara mendalam mengenai keluarga Bu Diyah, terdapat permasalahan yang menjadi perhatian bersama. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh beliau yakni gaji suami dan istri masih dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena kebutuhan pokoknya seperti pendidikan untuk anak-anaknya dan kebutuhan sehari-hari termasuk kebutuhan pangan, sandang dan papan.

            Dengan permasalahan tersebut, tim saya memberikan solusi yang harapannya dapat membantu perekonomian keluarga untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Salah satunya dengan memberikan bahan dasar jualan, yakni teh dan gula. Untuk memajukan usaha dari penjualan es teh Bu Diyah, yakni bisa membantu dengan mempromosikan pada khalayak umum dengan berbagai cara, baik offline maupun online. Selain itu, juga bisa memberikan sesuatu yang dirasa sangat dibutuhkan oleh keluarga Bu Diyah. Dengan demikian, analisis sosial tim saya sangat memberikan manfaat dan dampak positif bagi keluarga beliau khususnya dan pada masyarakat umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Muthmainnah, Y. (2021). Teologi Al-Maun Berspektif Feminisme. 203-215.

Nama Kelompok       : 20

  • Fathinah Amaliyah
  • Triska Ilma Wardani
  • Nur Hayati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun