Hello readers, apa kabar semua?
Semoga kalian tidak bosan membaca tulisan-tulisan aku ini...
Anyways, tulisan ini adalah bentuk kekagumanku kepada seorang perempuan yang rela kehilangan jabatannya untuk mempertahankan harga dirinya sebagai seorang perempuan.
Jika kamu sudah membaca blog ini, aku mau bilang ''Kamu luar biasa, sangat luar biasa, Kamu berhak mempertahankan harga dirimu sebagai perempuan. Sungguh, sebagai seorang perempuan Kami bangga kepadamu! Terima kasih sudah membuat kami sadar bahwa Kami sangat berharga''
Sering kali dalam hidup kita tidak sadar terhadap hal apa yang seharusnya pantas kita perangi dan hal apa saja yang bisa kita normalisasikan.
Sebagai seorang perempuan, kita harus memahami bahwa tubuh adalah aset berharga yang tidak bisa dicampakkan sembarangan oleh mereka yang tidak berperikemanusiaan.
Hari itu, notifikasi datang dan ku baca pelan dengan penuh perhatian:
''Tanganku memar didorong, teman-teman perempuan dimarahi dengan kata-kata kotor di tempat umum, sudah sering kali ia body shaming, dan sudah sering kali ia berperilaku buruk kepada kami sebagai perempuan''
Awalnya, ku kira hanyalah sebuah cerita yang direview dari sinetron Indosiar yang sering menampilkan perilaku suami atau laki-laki  yang kotor. Namun, ternyata ini nyata, ada laki-laki yang bangga melakukan apapun yang ia suka dengan memanfaatkan jabatannya sebagai seorang pembesar di sana.
Sontak respon ku saat itu tentu sangat syok, dia yang tidak menampilkan kepribadian baik walaupun hidup di lingkungan baik, dia tidak menampilkan orang yang berkarakter walaupun hidup di lingkungan orang-orang yang memiliki karakter.
''Hayati, hari ini aku memutuskan untuk melepaskan posisiku disana dan memilih untuk tidak mengikuti apapun kegiatannya'' Â
Tentu sangat berat untuk melepaskan posisi dia saat ini, namun, ia paham bahwa perilaku orang tersebut harus diperangi dengan meninggalkan perintahnya. Untuk apa bertahan dengan orang yang seperti itu?
Perempuan itu melawan dan membalas dengan tegas ''Saya tidak suka dipegang tanpa seizin saya, ini adalah tubuh saya dan berhak untuk saya jaga dan lindungi! Kamu bukan siapa-siapa untuk memegang tubuh saya sembarangan! Jika kamu menganggap saya sok suci pun tidak apa-apa. Memang kenapa jika Aku sok suci?''
Beberapa perempuan seringkali terbelenggu dengan kalimat ''sok suci, sok bersih, sok alim'' yang diberikan seseorang kepadanya ketika dia ingin menjaga diri. Hal itulah yang menyebabkan beberapa perempuan mungkin memilih untuk diam karena kalimat seperti itu menyakitkan bagi mereka. Namun, lebih menyakitkan lagi ketika tubuh itu dicampakkan oleh mereka yang tidak berperikemanusiaan.
Maka cobalah untuk tegas terhadap diri sendiri, tegas kepada mereka jika hal-hal yang tidak kamu inginkan harus diperangi.
Pesan temanku ''Ini adalah tubuh kita, dan kita punya hak untuk menjaga dan melindunginya''
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H