Mohon tunggu...
Nurhayati
Nurhayati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis biasa

Penulis biasa

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Perang Kecantikan: Stop Normalisasi Operasi Plastik

6 Juli 2024   12:00 Diperbarui: 6 Juli 2024   12:11 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika bukan sesama perempuan lalu siapa lagi? Bukankah kita harus tetap saling mengingatkan?

Readers juga bisa coba searching di internet, berapa nyawa perempuan yang hampir melayang karena tindakan operasi plastik ini. Walaupun nominalnya sekarang mungkin belum terbilang banyak, namun 5 tahun kedepan atau 10 tahun kedepan lagi, jika oplas ini dinormalisasikan ada berapa banyak perempuan yang kehilangan nyawa? Ada berapa banyak perempuan yang jauh dari nilai syukur yang ada? Berapa banyak perempuan yang mati-matian bekerja hanya untuk memenuhi standar kecantikan yang dibuat oleh masyarakat tersebut.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Perlu teman-teman ketahui bahwa sebenarnya trend operasi plastik ini hanyalah tipu daya orang kapitalis yang sangat berbahaya. Kita sering kali dibuat insecure dengan wajah yang kita miliki, kemudian mereka membuat produk skincare yang harganya bervariasi. Setelah itu membuat trend glowing, natural face, plant-base, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, mereka terus membuat ide-ide strategi marketing yang bervariasi hanya demi keuntungan mereka sendiri. Jadi saaat ini kita benar-benar dijajah dengan strategi mereka sendiri.  

Beberapa orang menganggap bahwa trend operasi plastik ini dilakukan untuk menghargai sendiri, ini disebut sebagai upaya self love bagi individu tersebut. 

Namun alih-alih self love, trend operasi plastik ini lebih kepada self hate. Karena Tindakan yang ada di dalamnya menyakiti diri sendiri dengan mengubah ciptaan Tuhan.

Penulis justru disini merasa sangat khawatir jika kedepannya upaya operasi plastik ini akan dinormalisasikan oleh masyrakat. Berapa nyawa yang harus hilang hanya untuk memenuhi standar tersebut? Berapa nominal biaya yang harus dikeluarkan hanya memenuhi standar tersebut? Apakah benar upaya operasi plastik ini hanya sebagai tindakan self love? Sampai kapan kita harus tetap dijajah dengan pola pikir seperti itu? Sampai kapan kita harus berusaha memenuhi standar masyarakat walaupun dengan menyakiti diri sendiri?

Perempuan-perempuan sekarang butuh pertahanan diri yang sangat kuat agar tidak mudah untuk mengikuti trend zaman sekarang. Tidak semua hal harus kita penuhi, tidak semua hal harus kita lakukan. Segalanya punya batas. Lebih baik memperkaya diri dengan ilmu dan memperindah diri dengan kemampuan yang wajar dan tidak berkebihan. Semuanya harus dibatasi dengan norma agama yang ada.

Yuk lebih bijak untuk memilih apa yang harus kita lakukan dan tidak lakukan. Yuk lebih kuat untuk memegang prinsip dan batasan diri. Kita cantik apa adanya:)

Semoga tulisan ini bermanfaat, boleh kritik dan saran di kolom comment yaa readers...

See you di next topik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun