Mohon tunggu...
Bunda Nurhayati
Bunda Nurhayati Mohon Tunggu... Administrasi - Pengajar, Penulis, Pengarang, Motivator

Pengajar, Pengarang, Penulis, dan Motivator

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cetak Prestasi, Tumbuhkan Mental Juara

16 Oktober 2023   21:28 Diperbarui: 16 Oktober 2023   22:00 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya adalah seorang wali kelas di SMA Negeri 15 Palembang, yang biasa disebut SMA Libels. Awalnya, saya menerima postingan dari wakil Kepala Sekolah bagian pengembangan mutu SMA Libels di grup whatsapp wali kelas. Postingan tersebut berisi himbauan agar wali kelas menyampaikan dan mengajak siswanya ikut Kuis Ki Hajar Stem Daerah Sumsel Tahun 2023. Sebagai wali kelas X.1 pada saat itu, saya meneruskan dan mengarahkan informasi tersebut ke grup kelas dengan catatan jika berminat harap chat japri ke saya. 

Mengajak Siswa ikut Kuis Ki Hajar Stem Daerah Sumsel Tahun 2023

Tidak mudah mengajak dan mengarahkan siswa untuk mengikuti suatu event yang bersifat akademik di sekolah tempat saya bertugas. Namun, saya berhasil mendapatkan respon pertama dari seorang siswi yang notabene memang tergolong aktif di kelas X.1. Segera saya membuat grup whatsapp dengan menambahkan siswi tersebut sebagai admin. Kami hanya dapat menggabungkan lima siswa/i saja. Total anggota grup menjadi tujuh orang, cukup untuk dua tim dan satu pembimbing.

Sebagai persiapan ki hajar basic stem nasional, kita berlatih mengerjakan soal-soal stem dua tahun terakhir. Pelatihan melalui daring dari web yang ada ataupun melalui video di channel you tube. Pelatihan ini kita lakoni dengan santai dan tanpa beban, karena beberapa soal bisa dijawab dengan mudah.

Menulis Esai sebagai Syarat Pendaftaran Stem Daerah Sumatera Selatan Tahun 2023

Saat saya meminta siswa untuk menulis esai sebagai syarat pendaftaran stem daerah Sumatera Selatan tahun 2023, saya mendapat respon yang tidak terduga. Siswa mengatakan bahwa mereka hanya ingin ikut seleksi stem nasional sebagai tim dan tidak sanggup membuat esai sebagai syarat pendaftaran stem daerah individual. Waktu pendaftaran hanya tinggal enam hari lagi, dengan persyaratan pertama harus unggah karya berupa esai sesuai ketentuan yang berlaku. Saya bertekad bahwa keenam siswa harus dapat menghasilkan esai sebagai syarat pendaftaran stem daerah Sumatera Selatan tahun 2023.

Mulailah saya berselancar mencari alternatif judul yang sesuai dengan tema yang disediakan. Setelah didapat, langsung dikirim ke grup whatsapp dengan caption "Ayo nak siapa yang mau memilih judul nomor 1, nomor 2, nomor 3, dan seterusnya". Alhamdulillah mendapat respon, satu siswa sudah berani mengambil satu judul.

Melalui arahan, motivasi, dan pembimbingan yang intens, dari siang sampai tengah malam berjibaku dengan draft esai yang harus kami selesaikan dalam waktu empat hari. Satu orang mengirim draft esainya di grup. Saya langsung merespon, "Alhamdulillah wasyukurillah, terima kasih nak atas kiriman esainya. Bagi yang belum mengirimkan, saya tunggu ya...". Ternyata cukup mujarab, terlihat respon dari beberapa siswa. "siap bunda, on proses; siap bunda, otw; siap bunda, boleh saya ganti judul". Sebagai pembimbing, saya tidak menyia-nyiakan respon tersebut. Gaskeun, istilah anak-anak sekarang. Kami bertujuh di grup tersebut tidak mengenal lagi siang atau malam. Tak terasa jarum jam berputar melampaui pukul 24, tanggal dan hari pun sudah berganti. Namun respon di grup whatsapp tetap bermunculan. 

Menyelesaikan Esai dengan Keterbatasan Alat

Satu draft selesai, dilanjutkan review, revisi, unggah kembali di grup, dan langsung direview kembali. Begitu seterusnya, sehingga draft esai tersebut final setelah mengalami beberapa kali revisi, ada yang dua kali, tiga kali, bahkan empat kali. Akhirnya lima esai kami kirim dan submit di web panitia. 

Tinggal satu lagi anggota grup yang belum menyelesaikan esainya. Anak ini tidak mempunyai laptop, beliau mengetik esai di handphone. Hasil review dari pembimbing dicetaknya, kemudian beliau coret-coret lagi revisinya di kertas tersebut dan dilanjutkan lagi diketik di handpone. Menyaksikan pemandangan tersebut ada yang menggores di hati, perasaan haru, bangga, berbaur jadi satu. Naluri keibuanku tergelitik, "Ayo nak, semangat...Dherin pasti bisa kataku sambil menepuk punggungnya". Spontan ia menjawab "iya bunda, harap sabar...ini adalah kali pertama saya menulis, apalagi esai"

Kendala Teknis saat Pengiriman Esai

Saat hendak mengirim esai, siswa kami mengalami kendala teknis. Muncul tulisan sandi salah dan suara notifikasi handphone yang ramai. Namun, semua anggota grup aktif dan berbaik hati, sehingga kami berhasil mengirimkan semua esai tepat waktu. Sebagai pembimbing, saya lebih banyak diam sembari menyaksikan pergerakan tersebut dan berdoa agar semua esai dapat terkirim, dinilai, dan lolos seleksi.

Menghadapi Tantangan dalam Seleksi

Dari 74 esai yang terkirim, hanya 28 esai yang lolos seleksi. Menggembirakan bagi kami karena dari enam esai terkirim, lolos empat dan merupakan sekolah lolos terbanyak. Empat anak kami tersebut diundang untuk mengikuti tahap selanjutnya bertempat di hotel Peninsula Kota Palembang. Salah satu panitia bertanya, "ini yang berseragam empat orang ini dari sekolah mana? Langsung dijawab: SMAN 15 Pak". 

Oh ternyata tetangga, pantas saja lolos paling banyak. Maksudnya SMAN 15 Palembang itu letaknya bersebelahan dengan Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Provinsi Sumatera Selatan sebagai penyelenggara. Tentu saja itu hanya gurauan belaka, karena panitia pelaksana itu professional, proporsional, dan bukan berdasarkan zonasi. 

Akhirnya Kami Juara

Selamat kepada Ananda Dian Chairul Amri yang berhasil memboyong kembali trophy tersebut ke SMA Libels tercinta. Setelah  8 tahun yang lalu predikat yang sama pernah diperoleh siswa atas nama Kevin Faradho. Perasaan bahagia dan bangga mengharu biru ketika menyaksikan anak kami berada dalam barisan anak-anak hebat dari beberapa SMA Negeri unggulan di Sumatera Selatan. Juara 1 SMAN Sumsel, juara 2 SMAN 3 Kayuagung, juara 3 SMAN 3 Prabumulih, juara 4 SMAN 1 Tanjung Raja, dan juara 5 SMAN 15 Palembang.

Mengikuti Kompetisi Sains Siswa Nasional: Tumbuhkan Sikap Kreatif dan Mental Juara

Setelah berhasil lolos seleksi dan mendapat predikat juara di Kompetisi Esai Ki Hajar Stem Daerah Sumsel Tahun 2023, siswa SMA Negeri 15 Palembang yang saya bimbing semakin termotivasi untuk mengikuti kompetisi bidang akademik lainnya. Sebanyak empat orang siswa mengikuti K2SN dan semuanya memperoleh medali, baik emas, perak, maupun perunggu. Selain itu, siswa-siswa kami juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada saya karena telah mengajak mereka ke ajang kompetisi dan menjadikan mereka ketagihan mengikuti lomba. Hal ini menunjukkan bahwa mereka semakin termotivasi untuk mengembangkan potensi diri dan berprestasi. Ini menjadi bukti bahwa pada diri siswa tersebut telah tumbuh  mental juara.

Kesimpulan

Mengajak siswa untuk mengikuti event akademik memang tidak mudah, namun dengan arahan, motivasi, dan pembimbingan yang intens, siswa dapat menghasilkan karya yang memuaskan. Siswa juga dapat belajar untuk bekerja sama dalam tim dan mengembangkan kemampuan menulis esai. Semoga pengalaman saya dalam mengajak siswa ikut Kuis Ki Hajar Stem Daerah Sumsel Tahun 2023 dapat menjadi inspirasi bagi wali kelas lainnya untuk mengajak siswa ikut serta dalam event akademik. Juga menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk mengikuti kompetisi akademik dan meraih kesuksesan.

                                                                                                  Palembang, 08 September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun