Mohon tunggu...
nurhayati
nurhayati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Budaya

Drakor itu seperti makanan tradisional pempek dan musik kpop itu seperti minuman soda dingin campur lemon, brrttt..wushhhh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunikan Minangkabau: Kedudukan Istimewa Perempuan Sebagai Pilar Dalam Budaya Minangkabau

23 April 2024   04:26 Diperbarui: 23 April 2024   13:01 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suku Minangkabau selalu memiliki banyak keunikan menarik untuk diulas, salah satunya adalah mengenai kedudukan perempuan dalam budaya minangkabau.

Terkenal dengan sistem kekerabatannya yang menganut sistem matrilineal status perempuan sangatlah dihormati dalam suku Minang,  berdasarkan kutipan dari laman kebudayaan.kemendikbud.go.id, matrilineal berasal dari dua kata yaitu kata"matri" berarti ibu dan untuk kata "lineal" berarti garis. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa matrilineal adalah sistem kekerabatan berdasarkan garis keturunan ibu. 

Perempuan sangat diperhitungkan kehadirannya dalam suatu kaum, demi terwujudnya proses kebudayaan dalam Minangkabau, dibutuhkan peranan perempuan di dalamnya. Orang Minangkabau akan menurunkan warisan, identitas keluarga serta garis keturunan dari ibu lalu kepada anak perempuan serta cucu perempuannya dari generasi ke generasi. hal ini dapat mempengaruhi susunan sosial dan kehidupan sehari-hari  masyarakat Minangkabau.

Dalam sistem kekerabatan matrilineal, perempuan memiliki peran yang sangat penting. Mereka tidak hanya dianggap sebagai ibu dan istri, tetapi juga sebagai pemimpin keluarga dan pewaris budaya. Rumah tangga di Minangkabau sering kali dipimpin oleh perempuan, dan mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam keputusan keluarga dan urusan rumah tangga. Hal ini menjadikan perempuan sebagai pilar dalam suku Minangkabau disertai dengan kedudukannya yang istimewa.

 Sebagai bukti untuk memperkuat pernyataan di atas, dimana dikatakan bahwasannya perempuan sebagai pilar dalam suku Minangkabau disertai dengan kedudukan yang istimewa, dapat kita simak beberapa penjelasan tentang kuatnya pengaruh perempuan dalam adat Minang:

  1. Sistem kekerabatan Minangkabau

Dalam adat minang keturunan akan dihitung berdasarkan menurut garis ibu, begitupun dengan suku, apabila seorang anak lahir baik laki-laki maupun perempuan maka ia memakai suku dari ibu, serta apabila anaknya perempuan maka ialah penerus dari suku tersebut, itulah mengapa masyarakat Minang sangat menantikan kelahiran bayi perempuan dalam kaumnya.

Ketika suatu kaum harus mewariskan harta warisannya, maka yang berhak mendapatkan harta warisan tersebut adalah anak perempuan keturunan dari ibu.

Namun begitu bukan berarti perempuan tersebut dapat seenaknya dalam menggunakan harta pusaka yang telah diwariskan, masyarakat minang  bukan hanya berpegang teguh pada adatnya tetapi juga tidak lupa dengan ajaran agama Islam, mereka selalu berpegang  pada ajaran yang ada dalam Islam dan turut menjadikannya sebagai pedoman dalam mengatur harta warisan tersebut.

  1. Sistem Perkawinan Dalam Budaya Minangkabau

Inisiatif perkawinan dari pihak perempuan, hal ini dikarenakan keturunan dihasilkan dari pihak perempuan atau sang ibu, serta sebagai bentuk dari terhindarnya kepunahan suku pihak ibu, dalam budaya orang Minang pihak perempuan akan mendatangi pihak laki-laki lalu meminang calonnya tersebut.

Dalam budaya Minang terdapat juga istilah uang jemputan, adalah sebagai simbol bahwa perempuan membutuhkan laki-laki untuk menghasilkan keturunan sebagai penerus dari sang ibu.

Ketika suatu pasangan sudah resmi menikah maka suami atau pihak laki-laki akan tinggal di rumah pihak perempuan atau sang istri.

Berdasarkan ulasan yang telah disampaikan diatas, dapat kita lihat bahwa perempuan memiliki eksistensi yang kuat dalam budaya Minangkabau.

Perempuan dalam masyarakat Minangkabau memiliki kedudukan yang amat penting serta dihormati. Sistem kekerabatan matrilineal, di mana pengaruh keberlangsungan keturunan sangat bergantung pada garis ibu, begitupun peran perempuan mengenai sistem penurunan warisan  dan juga dalam hal perkawinan, hal ini membuktikan betapa besarnya pengaruh perempuan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Minangkabau.

Perempuan tidak hanya dianggap sebagai ibu dan istri,namuni juga sebagai pemimpin keluarga dan pewaris budaya. Mereka sering kali berkontribusi serta memberikan dampak yang begitu besar dalam proses pengambilan keputusan keluarga serta urusan dalam rumah tangga.  Hal ini menegaskan bahwa perempuan adalah pilar utama dalam mempertahankan dan mewariskan identitas budaya Minangkabau.

Dalam konteks ini, perempuan Minangkabau bukan hanya menerima keistimewaan dalam sistem kekerabatan mereka, tetapi juga memegang tanggung jawab yang besar dalam menjaga dan meneruskan warisan budaya serta keberlanjutan masyarakat mereka. Dengan demikian, perempuan Minangkabau tidak hanya menjadi penjaga tradisi, tetapi juga agen perubahan yang berperan aktif dalam pembangunan sosial dan budaya masyarakat mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun