Mohon tunggu...
nurhayati
nurhayati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Andalas

Drakor itu seperti makanan tradisional pempek dan musik kpop itu seperti minuman dingin soda campur lemon, brrttt..wushhhh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunikan Minangkabau: Kedudukan Istimewa Perempuan Sebagai Pilar Dalam Budaya Minangkabau

23 April 2024   04:26 Diperbarui: 23 April 2024   13:01 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam budaya Minang terdapat juga istilah uang jemputan, adalah sebagai simbol bahwa perempuan membutuhkan laki-laki untuk menghasilkan keturunan sebagai penerus dari sang ibu.

Ketika suatu pasangan sudah resmi menikah maka suami atau pihak laki-laki akan tinggal di rumah pihak perempuan atau sang istri.

Berdasarkan ulasan yang telah disampaikan diatas, dapat kita lihat bahwa perempuan memiliki eksistensi yang kuat dalam budaya Minangkabau.

Perempuan dalam masyarakat Minangkabau memiliki kedudukan yang amat penting serta dihormati. Sistem kekerabatan matrilineal, di mana pengaruh keberlangsungan keturunan sangat bergantung pada garis ibu, begitupun peran perempuan mengenai sistem penurunan warisan  dan juga dalam hal perkawinan, hal ini membuktikan betapa besarnya pengaruh perempuan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Minangkabau.

Perempuan tidak hanya dianggap sebagai ibu dan istri,namuni juga sebagai pemimpin keluarga dan pewaris budaya. Mereka sering kali berkontribusi serta memberikan dampak yang begitu besar dalam proses pengambilan keputusan keluarga serta urusan dalam rumah tangga.  Hal ini menegaskan bahwa perempuan adalah pilar utama dalam mempertahankan dan mewariskan identitas budaya Minangkabau.

Dalam konteks ini, perempuan Minangkabau bukan hanya menerima keistimewaan dalam sistem kekerabatan mereka, tetapi juga memegang tanggung jawab yang besar dalam menjaga dan meneruskan warisan budaya serta keberlanjutan masyarakat mereka. Dengan demikian, perempuan Minangkabau tidak hanya menjadi penjaga tradisi, tetapi juga agen perubahan yang berperan aktif dalam pembangunan sosial dan budaya masyarakat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun