Mohon tunggu...
Nurhasya HawarianaAdiputri
Nurhasya HawarianaAdiputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Kimia 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022: Belajar Makan dengan Proporsi Gizi yang Baik

14 Agustus 2022   18:19 Diperbarui: 14 Agustus 2022   18:32 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami berlima memulai rangkaian program kerja tersebut dengan observasi lingkungan dan mengurus perizinan dengan pihak Sekolah Dasar Trikarsa pada hari pertama. Disusul dengan kegiatan wawancara sederhana kepada sepuluh orang siswa terpilih dari kelompok target audiens kami. 

Pertanyaan sederhana seputar makanan dan gizi seimbang kami lontarkan kepada siswa-siswi tersebut, tentu saja melalui pendekatan dan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak. 

Namun, ternyata sedikit banyak jawaban para siswa berada di luar ekspektasi kami. Delapan dari sepuluh siswa tersebut masih belum bisa membedakan makanan pokok, lauk, sayur, dan buah. Kesepuluh siswa juga tidak pernah mendengar istilah "Empat Sehat Lima Sempurna" maupun "Isi Piringku". Tujuh dari sepuluh siswa belum bisa menjawab dengan tepat berapa kali seharusnya makan dalam sehari.

Jawaban tak terduga dari para siswa tersebut membuat kami harus sedikit mengubah rangkaian program kerja dan materi edukasi yang telah kami susun. Respon yang kami dapatkan dari wawancara tersebut membuat kami berpikir untuk memulai kegiatan edukasi ini dari materi yang jauh lebih sederhana. 

Maka dari itu, pada pertemuan selanjutnya, edukasi berupa presentasi dan pemutaran video animasi kami langsungkan. Sayangnya, sebagian besar siswa mengaku merasa bosan dan mengantuk selama kegiatan tersebut kami lakukan. 

Hal ini membuat kami lagi-lagi harus memutar otak untuk merombak kembali rangkaian program kerja kami. Melakukan diskusi, kami berlima merancang kegiatan edukasi interaktif yang bisa mencegah audiens merasa bosan dan mengantuk di pertemuan selanjutnya.

Melangsungkan lomba mewarnai bertemakan "Empat Sehat Lima Sempurna", membuat games edukatif berupa mengelompokan makanan berdasarkan kandungan gizinya, hingga membuat kerajinan origami dan hiasan kelas adalah jawaban dari diskusi tersebut. 

Ketiga kegiatan tersebut kami langsungkan pada dua pertemuan selanjutnya, sebagai bentuk edukasi interaktif yang syukurnya, berhasil membuat para siswa jadi lebih paham mengenai topik yang kami bawakan tanpa merasa bosan atau mengantuk. 

Meskipun perlu sedikit dirayu oleh penghargaan berupa bingkisan snack sehat yang kami siapkan, para siswa jadi lebih paham mengenai pembagian makanan, kandungan gizi pada makanan, dan porsi makan yang baik setiap harinya setelah dilaksanakannya empat pertemuan edukasi bersama kami.

Rangkaian program kerja tersebut kemudian ditutup oleh kegiatan olahraga dan makan bekal bersama serta review materi dan kuis pada dua pertemuan terakhir. Kegiatan olahraga dan makan bekal bersama ini kami lakukan dengan tujuan untuk membuat kebiasaan berolahraga dan membawa bekal sehat ke sekolah bagi para siswa. 

Namun pada praktiknya, sebagian besar siswa masih memilih untuk membeli jajanan dan minuman kemasan walaupun telah dibekalkan makanan yang lebih bergizi dari rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun