Mohon tunggu...
Nur Haswindar
Nur Haswindar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi sy volly, kepribadian sy baik,konten yang sy suka yaitu konten yang mendedikasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pertanyaan Endro Satrio Wicaksono

6 Mei 2024   13:26 Diperbarui: 6 Mei 2024   13:40 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyangkut proses pengembangan produk, bagaimana pendapat anda serta solusi apa yang bisa anda berikan terhadap fenomena yang ada d pasaran dimana terjadi pengelompokan kelas konsumen yakni konsumen kelas atas , menengah dan kebawah yang dimana target pasar yang berbeda" ini membutuhkan kualitas , manfaat dan harga barang yang berbeda?

Pendapat kami tentang fenomena pengelompokan kelas konsumen itu netral terjadi dalam pemasaran. Di mana itu juga salah satu strategi mendapatkan profit dari bisnis dengan cara mengenali karakteristik konsumen yang akan di layani, dengan demikian juga kita bisa tentukan strategi pemasaran produk terkait kualitas bahan baku, kemasan, harga, saluran distribusi dan sebagainya. Dan kita dapat menyesuaikan finansial dan kebutuhan konsumen.

Terkait solusi yang kami berikan lebih ke contoh, misalkan saat anda akan berbisnis menjual atau memproduksi suatu produk. Penting bagi anda untuk memahami perilaku konsumen, anda harus benar-benar memerhatikan agar dapat menyesuaikan finansial dan kebutuhan konsumen. Perhatikan pengelompokan kelas konsumen di bawah ini!.

a. konsumen kelas atas. Konsumen ini dikategorikan kaya dan berkecukupan secara finansial. Cenderung mengutamakan kualitas, memenuhi gaya hidup, dan brand royal (di mana bila sudah nyaman menggunakan suatu brand produk, maka konsumen kelas atas cenderung untuk terus menerus menggunakan produk tersebut).

b. Konsumen kelas menengah. Konsumen ini boleh dikatakan berpenghasilan cukup tapi berlebih secara finansial. Cenderung mengutamakan manfaat, memenuhi kebutuhan hidup dan brand switcher (mementingkan manfaat suatu produk, konsumen kelas menengah cenderung kurang memedulikan keberadaan brand tersebut).

c.  Konsumen kelas bawah. Konsumen dengan penghasilan rendah dan belum mapan secara finansial, cenderung mengutamakan efisiensi, sensitif terhadap harga, dan brand ignorance (tidak memedulikan brand. Bagi mereka, yang penting harga murah. Bahkan, jika produk curah atau tiruan pun tidak masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun