Apa kabar mu anakku semua? Miss you much. Belum tahunan  hitungan masa pandemi ini. Hal itu membuat kami rindu semua kelucuan dan keluguan kamu serta kejujuran kamu dalam  belajar tatap muka.
Pandemi Covid 19 ini berdampak pada segala aspek. Terutama pada aspek pendidikan. Selama masa pandemi kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan metode daring, luring dan kadang- kadang dengan menggunakan metode kombinasi. Â
Edukasi masa pandemi Covid 19 ini sudah berlangsung selama  lebih kurang 1 bulan lamanya. Masa ini memaksa semua untuk kehilangan hal-hal yang dirindukan selamKBM Masa satu bulan membuat siswa harus pro aktif dan guru harus lebih kreatif meskipun tidak belajar tatap muka dengan guru dan teman yang lain disebabkan kondisi PSBB.
Belajar dari rumah  mengalami berbagai kendala dan problem  yang cukup significant.  Adapun  kendala yang dialami oleh orang tua, guru dan siswa pada umumnya sama. Kendala yang  paling significant dialami oleh masyarakat adalah masalah Ekonomi.Â
Masalah Ekonomi ini berdampak pada keberlangsungan kegiatan belajar mengajar tidak efektif  bahkan terhambat.,sehingga penyampaian dan penerimaan materi tidak maximal.Â
Hal tersebut terjadi karena  faktor financial yang tidak mencukupi untuk take  over pembelian paket kuota internet, alat komunikasi. Sebagaimana kita pahami dan kita alami bersama bahwasanya tidak semua keluarga siswa yang mempunyai  sarana  untuk belajar daring.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Kemendikbud memberikan kewenangan kepada sekolah untuk menggunakan anggaran dana BOS  secara flexible. Hal ini  terdapat pada "Permendikbud Nomo 19 Tahun 2020 tentang flexibilitas penggunaan BOS". Â
Dari Permendikbud  tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa  penggunaan anggaran BOS dibenarkan dan dibolehkan untuk mengatasi kendala mulai dari sanitasi, paket kuota untuk  siswa, dan guru.
Selain dari permendikbud sebagai  dasar pembelajaran yang dilakukan dari rumah  ada juga dari  surat  Edaran  Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pengaturan jam kerja pada masa Adaptasi Kebiasaan baru Menuju masyarakat Produktif dan Aman Corona Virus Disease 2019(Covid 19) di wilayah Jabodetabek. Â
Berdasarkan surat edaran ini semua aktivitas dan kegiatan dilakukan di rumah, istilah yang sering di sebut WFH atau work from Home. Work from home tidak dilakukan  bagi dinas kesehatan dan masih  ada lagi dinas yang lain di mana mereka harus tetap masuk  bergantian untuk melayani masyarakat.Â
Sebenarnya tidak hanya  kendala kuota yang dialami oleh sekolah,orang tua, dan guru diantaranya:
- Ada kendala lain yaitu siswa tidak mempunyai Hand Phone android, labtop, PC yang digunakan untuk belajar daring.
- Rumah mereka  jauh tidak  terjangkau signal  dikarenakan jauh dari pusat network  internet.
- Banyaknya orang tua yang menjadi korban PHK pasca Covid 19 karena notabene orang tua siswa adalah perantau yang datang ke kabupaten Tangerang yang merupakan daerah industri.
- Biaya hidup yang semakin meningkat.
- Dan  lain-lain.
Hari demi hari ada saja  yang dialami oleh siswa dan orang tua sewaktu melakukan kegiatan Daring. Hal tersebut tidak membuat guru patah semangat untuk mengedukasi siswa dan orang tua tersebut  untuk tetap optimis dan semangat dalam kegiatan belajar. Kendala tidak menjadi penghalang buat guru untuk semakin inovatif dan kreatif dalam mengajar.
Anakku semua kendala yang kita hadapi selama pandemi ini tidak mematahkan semangat kita untuk menuntut ilmu. Apapun yang terjadi  atau kendala yang kita hadapi sudah ada solusi masing-masing.  Nagara sudah  menjamin kita untuk survive pada kondisi pandemi ini. Survive dari segala aspek. Aspek Ekonomi,pendidikan dan kesehatan.
Bersabarlah anakku semua pandemi ini akan segera berakhir. Walaupun belajar dari rumah kami akan terus berinovasi untuk membuat kalian semua semangat belajar. Kami gurumu akan membuat kamu bisa melewati kerasahan belajar BDR. Ambillah hikmah  dari kejadian ini supaya lebih aware lagi terhadap diri,keluarga,lingkungan dan  lain-lain.
Semua orang di belah dunia juga mengalami hal yang sama  dengan kita. Semua warga Negara lain juga senantiasa mengikuti protokol kesehatan dalam kegiatan belajar  mengajar  dan kegiatan  sehari-hari. Meskipun belajar dari rumah pastikan senantiasa mengikuti protokol kesehatan.  Seperti cuci tangan, menjaga kebersihan,menggunakan masker  kemanapun bepergian.
Masih  ada lagi berita bagus dan membantu sekali  bagi siswa  dan orang tua yang  mempunyai BPJS ketenaga kerjaan  yang terkendala faktor ekonomi atau biaya untuk  belajar daring seputaran masa  pandemi.  Â
Ada surat edaran dari  BPJS ketenagakerjaan perihal  pemberian  kelengkapan  data untuk kebutuhan Subsidi gaji peserta BPJS ketenaga kerjaan. Surat ini merupakan tindak lanjut  surat dari satuan  tugas pemulihan  dan transformasi Ekonomi nasional nomor S-02/PERPRES82?08/2020.
Tetap semangat anak ku abaikan  saja rintangan dan kendala dalam pembelajaran ini. Pemerintah sudah mencarikan solusi untuk kita semua. Tugas kamu adalah belajar dengan semangat  untuk lebih baik ke depannya. Keep spirit all
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H