Mohon tunggu...
Nurhasan Wirayuda
Nurhasan Wirayuda Mohon Tunggu... -

Tiada yang diadakan, lalu tiada lagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanggapi Demo 4 November dengan Kisah Rasul yang Mulia

4 November 2016   14:47 Diperbarui: 4 November 2016   15:01 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasulullah berpidato kepada ribuan tawanan perang: “…hadza laisa yaumil malhamah, walakinna hadza yaumul marhamah, wa antumut thulaqa….”. Wahai manusia, hari ini bukan hari pembantaian, melainkan hari ini adalah hari kasih sayang, dan kalian semua merdeka, kembalilah ke keluarga kalian masing-masing.

Pasukan Islam yang mendengar pidato itu merasa shock. Berjuang hidup mati, diperhinakan, dilecehkan sekian lama, ketika kemenangan sudah di genggaman tangan, musuh malah dibebaskan. Lha, piye toh?

Itu pun belum cukup. Rasulullah memerintahkan harta rampasan perang, berbagai harta benda dan ribuan onta, dibagikan kepada para tawanan. Sementara pasukan Islam tidak memperoleh apa-apa. Sehingga mengeluh dan proteslah sebagian pasukan muslimin kepada Rasulullah.

Pasukan Muslimin dikumpulkan, berbaris melingkar, lalu Rasulullah Muhammad SAW bertanya:

“Sudah berapa lama kalian bersahabat denganku?”

Mereka menjawab: sekian tahun, sekian tahun….

“Selama kalian bersahabat denganku, apakah menurut hati kalian, aku ini mencintai kalian atau tidak mencintai kalian?”

“Tentu saja sangat mencintai.” Pasukan Muslimin menjawab serempak.

 Rasulullah mengakhiri pertanyaannya: “Kalian memilih mendapatkan onta dan berbagai harta benda ataukah memilih cintaku kepada kalian?”

Pasukan Muslimin saling tengok dengan teman-teman di sampingnya.

Terdengar seseorang menangis haru ditengah barisan kaum Muslimin, maka menangislah mereka semua karena cinta Rasulullah kepada mereka tidak bisa dibandingkan bahkan dengan bumi dan langit.

Hmm…. Alangkah indahnya.

Ya Nabi salam ‘alaika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun