Mohon tunggu...
Nurhasan Wirayuda
Nurhasan Wirayuda Mohon Tunggu... -

Tiada yang diadakan, lalu tiada lagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Asyura di Jakarta

11 Oktober 2016   00:18 Diperbarui: 11 Oktober 2016   00:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada lagi timpan, pulut merah dan putih

semerbak bunga

Bubur kanji yang gurih, mengepul hangat

tak tersisa

Tabut-tabut dioyakkan ke ujung senja

Rindukan gelombang saman, menggulung

cakrawala

Hasan sudah silam, diracun

wanita tercinta

Husain gugur, badannya terkoyak-koyak

sebagai syuhada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun