NURHASANAH, S. Pd
Judul Penelitian : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 12 PONTIANAK TIMUR
 (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas I SD Negeri Pontianak Timur)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil kajian dan pengamatan langsung di kelas pada Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Timur, yang menunjukkan pembelajaran pada bahasa Indonesia dengan materi membaca permulaan dapat dilihat dari hasil pretes  adalah sebanyak 7 siswa yang lulus dengan persentase (23%) dari 31 siswa, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa masih rendah. Berdasarkan hasil tes tersebut maka perlu diadakan suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Adapun Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 1 minggu mulai tanggal 11 sampai 15 Januari 2021. Pada siklus I guru menggunakan media gambar yang di bawahnya ada nama dari gambar tersebut, namun hurufnya belum lengkap (masih ada yang kosong). Untuk itu siswa diminta melengkapi huruf apa yang tepat untuk mengisi bagian yang kosong tersebut.
Pada siklus I ini, guru menggunakan gambar yang nama di bawahnya terdapat huruf yang kosong baik di depan, tengah, maupun di belakang, dan siswa diminta untuk melengkapinya. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan prestasi belajar sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi data awal. Hasil pencatatan menunjukkan bahwa dari dari siswa kelas I sebanyak 31 siswa terdapat 14 siswa atau 45 % yang masih belum mampu membaca permulaan dan mencapai KKM. Hal itu dapat dilihat dari keaktifan siswa sedang, nilai yang dicapai siswa sedang, tingkat ketertarikan siswa terhadap pelajaran sedang, tingkat keantusiasan sedang, keaktifan membaca permulaan sedang, kemampuan membedakan huruf rendah, dan kemampuan membaca permulaan siswa rendah.
Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar tersebut diperoleh informasi sebagai data awal bahwa siswa kelas I SD Negeri 12 Pontianak Timur sebanyak 31 siswa yang mana sebagian besar siswa belum dapat memahami atau menguasai bentuk-bentuk huruf, sehingga mereka masih kesulitan membedakannya dan terbalik menggunakannya. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa antara nilai siswa pra siklus yang belum dikenai tindakan dengan siklus I dengan yang sudah dikenai tindakan mengalami kenaikan. Persentase ketuntasan siswa yang sudah mencapai KKM dari seluruh siswa juga  mengalami kenaikan, pada pra siklus 23% dan pada siklus I meningkat menjadi 55%. Sehubungan dengan yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan penelitian adalah bahwa siswa tuntas adalah 65% maka perlu dilanjutkan ke siklus II.
Mengingat hasil analisis siklus I, sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan membaca suku kata/ kata dengan lafal yang tepat, maka rencana penelitian pada siklus 2 ini adalah peneliti menggunakan media gambar dan kartu suku kata. Hasil observasi pada siklus 2 adalah sebagai berikut: keaktifan siswa tinggi, nilai yang dicapai siswa sedang, tingkat ketertarikan siswa terhadap pelajaran tinggi, tingkat keantusiasan tinggi, keaktifan membaca permulaan sedang, kemampuan membedakan huruf tinggi, dan kemampuan membaca permulaan sedang.
Dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru kelas I, hasil analisis data pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada siklus 2, secara umum telah menunjukkan perubahan yang cukup tinggi. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan memahami kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kurang control waktu dan belum memberikan tindak lanjut. Presentase hasil belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran terlihat meningkat drastis. Para siswa lebih banyak memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, lebih bersemangat, dan kreatif. Kemampuan dalam mengeja huruf menjadi suatu kata lebih meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap kemampuan dalam membaca permulaan. Dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelas pun menjadi hidup dan lebih menyenangkan. Dari analisis hasil test pada siklus 2 ini diketahui bahwa nilai rata-rata siswa adalah 80,70 dan siswa yang memperoleh nilai di bawah batas KKM sebanyak 7 siswa atau 23%. Pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi membaca permulaan sudah bisa dikatakan berhasil. Hal tersebut terbukti nilai membaca permulaan siswa dari sebelum tindakan sampai pelaksanaan siklus 2 terus meningkat, dan nilai rata-rata kelas pun naik. Semula sebelum tindakan, nilai bahasa Indonesia dengan materi membaca permulaan rata-rata kelasnya hanya 60,41.
Setelah diadakan tindakan, yaitu mengajar dengan menggunakan media gambar, pada siklus 1 nilai rata-ratanya naik menjadi 74,73. Pada siklus 1 ini masih terdapat 14 siswa yang nilainya belum mencapai KKM, maka peneliti melanjutkan penelitian siklus 2. Pada siklus 2 ini, nilai rata-rata kelas naik menjadi 80,70. Maka, tidak dilanjutkan ke siklus 3 karena sudah mencapai 77% siswa yang berhasil. Pada siklus 3 ini, presentase siswa yang sudah berhasil pembelajaran membaca permulaannya adalah sebanyak 90,3% dengan nilai rata-rata 88,80.
Pada penelitian ini, masih terdapat 3 siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Hal tersebut terjadi karena faktor dari siswa itu sendiri. Siswa tersebut memiliki sifat yang pemalas, kurang motivasi dari orang tua, di rumah tidak ada yang mau membimbing belajar, dan pada saat mengikuti pelajaran selalu bermain sendiri. Setiap kali dinasehati guru, siswa tersebut diam, namun tidak menghiraukan. Siswa tersebut tetap bermain tanpa merespon pelajaran, karena dengan alasan malas belajar.