Mohon tunggu...
nur hasanah
nur hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo Perkenalkan Saya Nurhasanah saya Mahasiswa dari Universitas Pelita Bangsa, dan saya juga karyawan swasta. saya senang membaca buku artikel di media masa dan saya suka travelling.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Work-Life Balance di kalangan Gen Z : Tantangan, Dan Strategi Menciptakan Keseimbangan Hidup di Era Digital

25 Desember 2024   22:57 Diperbarui: 29 Desember 2024   19:20 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://id.pinterest.com/pin/1137510818353959778/

Work-Life Balance

Di era digital yang serba cepat dan dinamis, work-life balance atau keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dan pribadi menjadi salah satu isu penting, terutama di kalangan Generasi Z. Sebagai generasi yang lahir di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, Gen Z dihadapkan pada tantangan unik dalam mengelola waktu, energi, dan perhatian antara tuntutan pekerjaan serta kebutuhan pribadi.

Artikel ini akan membahas bagaimana Generasi Z memandang work-life balance, tantangan yang mereka hadapi, serta strategi yang dapat diterapkan untuk menciptakan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Selain itu, artikel ini juga akan mengeksplorasi peran perusahaan dan lingkungan kerja dalam mendukung terciptanya keseimbangan tersebut. 

Bagi Gen Z, work-life balance bukan sekadar jargon keren atau tren sementara, tapi udah jadi bagian dari nilai hidup yang mereka pegang teguh. Mereka tumbuh di era di mana teknologi bikin pekerjaan bisa diakses kapan aja dan di mana aja, tapi justru di situlah mereka sadar pentingnya batasan yang jelas antara kerja dan kehidupan pribadi. Buat Gen Z, kerja itu penting, tapi kesehatan mental dan waktu untuk diri sendiri jauh lebih berharga. Mereka cenderung mencari pekerjaan yang fleksibel, bisa kerja remote, dan punya budaya kerja yang menghargai waktu istirahat. Nggak heran kalau mereka lebih berani bilang “nggak” ke lembur yang nggak perlu atau menolak pekerjaan yang bikin burnout. Buat mereka, sukses itu bukan cuma soal gaji gede atau jabatan tinggi, tapi juga tentang bisa menikmati hidup, punya waktu buat hobi, keluarga, dan tentunya, self-care. Intinya, Gen Z lebih memilih pekerjaan yang mendukung keseimbangan ini daripada gaji selangit tapi nggak ada waktu buat diri sendiri.

Tantangan Gen Z dalam ngejalanin work-life balance itu cukup unik dan kadang agak rumit diantara tantangannya adalalah : 

Pertama, mereka hidup di era di mana teknologi bikin pekerjaan gampang diakses 24/7.

sumber : https://id.pinterest.com/pin/514254851194299046/
sumber : https://id.pinterest.com/pin/514254851194299046/

 

Notifikasi email atau chat kerja bisa muncul kapan aja, bahkan pas lagi rebahan atau liburan. Akhirnya, batas antara waktu kerja dan waktu pribadi jadi kabur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun