Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... Editor - Peminat sastra

Peminat sastra

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

[OK-JEK] Ketika yang Nyata Diangkat ke Layar Televisi...

5 Maret 2016   14:57 Diperbarui: 6 Maret 2016   00:23 7587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Seorang driver Grab Bike mendapat hadiah jaket OK-JEK setelah berhasil menjawab kuis. (Foto: Net Media)"][/caption]Ojek online sempat menjadi fenomena menarik ketika awal booming, sekitar setahun terakhir. Orang ramai-ramai selfie ketika menumpang ojek online dan mengunggahnya ke media sosial. Naik ojek online seolah-olah menjadi penanda kekinian. Tak hanya pengguna angkutan umum yang antusias dengan kehadiran ojek online karena kemudahan dan tarif murahnya. Tergiur oleh penghasilan yang besar, orang-orang pun antre mendaftar menjadi driver ojek online sampai-sampai seorang manajer resign dan ikut mendaftar. Tak ketinggalan, cerita-cerita pengalaman naik ojek online bertebaran di dunia maya.

Terinspirasi cerita-cerita menarik menumpang ojek online tersebut, NET dengan cepat merencanakan membuat program stikom yang kemudian diberi judul OK-JEK. Dalam waktu singkat—karena khawatir ada stasiun televisi lain yang lebih dulu menghadirkan ide tersebut—dipersiapkanlah program sitkom baru tersebut.

Pemain-pemain ditentukan. Ada fakta menarik di baliknya, misalnya Atiqah Hasilohan yang berperan sebagai Asna ternyata pada awalnya tidak bisa mengendarai motor. Jadilah ia diajari naik motor dan hanya dalam waktu lima menit ia bisa. Selain itu, pada awalnya ia direncanakan memegang peran owner OK-JEK, bukan sebagai driver OK-JEK.

Adapun Jajang C Noer yang diberi peran sebagai Bunda bergabung dalam sitkom tersebut atas permintaannya sendiri. Lima tahun ia tidak syuting stripping. Rindu akan rutinitas tersebut dan karena suka pada konsep OK-JEK, ia pun meminta diberi peran dan dikabulkan. Penuh rasa syukur Jajang C Noer bisa turut tampil dalam OK-JEK.

Tayang mulai 28 Desember 2015, setiap Senin-Jumat pukul 19.00-19.30, OK-JEK disambut dengan antusias oleh pemirsa televisi. Seperti halnya sitkom-sitkom lain yang tayang di Net, OK-JEK memang mengangkat pengalaman keseharian yang dekat dengan masyarakat. Ide ceritanya pun diambil dari cerita-cerita naik ojek online yang ada di dunia maya. Tentu saja dengan penambahan sedikit drama atau terkesan agak karikatural untuk mengundang tawa penonton.

Melewati episode ke-37, pada 17 Februari 2016, digelarlah Meet & Greet pemain OK-JEK dengan pemirsanya di Mitra Terrace, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Satu hal yang menarik, ketika sebelumnya realitas ojek online di dunia nyata diangkat ke layar televisi, dalam perhelatan jumpa fans itu, justru yang ada dalam layar televisi dibumikan ke dunia nyata. Ya, apa jadinya kalau brand ojek online fiktif di sitkom bisa dilihat secara nyata di dunia nyata?

[caption caption="Para pemain OK-JEK dalam Meet & Greet dengan fans dan media. (dokumentasi NET)"]

[/caption]

Hal menarik itu dikemas dalam gimmick jumpa fans tersebut. Lima perwakilan dari media diminta membonceng lima driver OK-JEK, yakni Seno (Ibnu Jamil), Mul (Dodit Mulyanto), Asna (Atiqah Hasiholan), Iqbal (Oka Antara), dan Opang (Abdurrahman Arif). Saya kebetulan dapat bagian dibonceng Mul. Direncanakan, kami akan konvoi dari The East Tower, Mega Kuningan menuju Mitra Terrace, Jalan Gatot Subroto. Sayangnya, derasnya hujan menggagalkan rencana tersebut. Yang terjadi, konvoi hanya dilakukan dalam jarak belasan meter menuju panggung acara. Padahal, akan sangat menarik seandainya konvoi sesuai rencana awal terlaksana.

[caption caption="Saya membonceng di motor Mul (Dodit Mulyanto). (dokumentasi NET)"]

[/caption]

Anda pernah menonton OK-JEK? Jika menggemari sitkom yang satu ini, mulai April 2016, OK-JEK yang semula hanya tayang selama setengah jam, akan diperpanjang menjadi satu jam. Perpanjangan durasi tayang tersebut merupakan imbas dari antusiasme penonton terhadap sitkom besutan NET ini. Selain menonton, Anda juga bisa berpartisipasi dengan mengirimkan cerita pengalaman menggunakan jasa ojek online lewat jaringan media sosial NET. Cerita yang terpilih akan mendapatkan merchandise dari NET.  

Kalau belum pernah menonton OK-JEK, banyak kemungkinan Anda akan terkecoh mengira OK-JEK itu layanan nyata seperti halnya GO-JEK dan Grab Bike. Ketika saya pulang dari acara jumpa fans tersebut dan menunggu driver GO-JEK di pos satpam, beberapa motor dengan pengemudi berjaket dan berhelm OK-JEK keluar dari Graha Mitra. Seorang satpam dengan polosnya bilang ke saya, "Naik OK-JEK saja, Mbak." Saya tertawa lalu menjelaskan kalau OK-JEK itu cuma ada di televisi. Ada pula yang berkomentar belum sempat download aplikasi OK-JEK di Play Store ketika melihat foto OK-JEK di Facebook. Seorang teman malah berpikir suatu hari nanti NET akan menjadikan OK-JEK benar-benar beroperasi di dunia nyata. Ya, begitulah menariknya ketika pengalaman di dunia nyata diadopsi ke dunia televisi. Yang ada di televisi pun ditunggu kehadirannya di dunia nyata. Semua itu berawal dari satu kata: kreativitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun