Jumat sore (19/9) untuk pertama kalinya Kompasiana menggelar Kompasiana Nangkring dengan peserta kompasianer perempuan. Yap, itulah aturan main untuk Kompasiana Nangkring bersama Paula Meliana dengan tema "Beauty Balance". Lebih dari 20 kompasianer yang terdaftar hadir dalam acara ini.
Paula Meliana adalah seorang creative director dan putri pertama dari Eva Bun, seorang pendiri perusahaan Eva Bun Wedding Gallery dan namanya sudah kesohor di Indonesia. Walaupun begitu, Paula memiliki label sendiri, yakni "Paula Meliana Wedding". Ia pernah pula mengikuti Jakarta Fashion Week dan Indonesia Fashion Week, serta mendesain gaun khusus untuk Miss Universe. Tidak cukup itu, ia pun pernah mendapatkan penghargaan dari MURI atas karyanya lewat "Fashion Theatrical yang Terunik yang Menggunakan Live Mannequin Terbanyak di Mall". Lulusan Fashion Institute of Design and Merchandising, Los Angeles ini juga membuka sekolah kecantikan "Paula Meliana Academy". Selain itu, ia juga telah menerbitkan buku "I am A Fashion Designer" dan novel "Autumn I Do".
[caption id="attachment_360654" align="aligncenter" width="345" caption="Paula Meliana sedang memberikan materi tentang perawatan kulit dan make up (Kompasiana/Nyayu Fatimah Zahroh)"][/caption]
Kalau membaca profil seorang Paula Meliana, mungkin Anda berpikir ia adalah seorang ambisius atau sangat terencana dalam meniti kariernya. Namun, ternyata kesan itu jauh dari dirinya. Pada awalnya Paula malah tidak bermaksud mengikuti jejak ibunya karena melihat kesibukan ibunya walaupun sejak kecil ia terbiasa membantu ibunya kalau pekerjaan ibunya sedang sangat banyak. Selain itu, menurutnya dunia salon kurang menarik, terkesan kurang keren. Dan di bangku kuliah, ia memilih jurusan Desain Interior di sebuah universitas di Amerika. Dalam perjalanannya, kemudian ia diminta ibunya untuk mempelajari make up dengan ancaman tidak dikirimi jatah bulanan. Jadilah ia beralih jurusan. Selain di Amerika, Paula juga mempelajari make up di Singapura.
Kisahnya tentang membuka sekolah kecantikan pun ternyata sederhana. Awalnya ia menyediakan dua meja untuk muridnya. Dari dua meja itu ternyata berkembang menjadi 12 meja dan seterusnya. Begitu pula tentang menulis buku. Ia "dikompor-kompori" untuk menulis oleh Mbak Wardah Fajri, kenalannya yang saat itu menjadi reporter di Kompas Female dan sekarang menjadi admin Kompasiana dan dalam Nangkring kali ini jadi host. Perjalanan hidup menurutnya bisa memberikan kejutan tersendiri dan karena itu tak perlu disesali. Pada akhirnya toh ia sangat menikmati dunia make up artist.
[caption id="attachment_360668" align="aligncenter" width="504" caption="Peserta Nangkring serius menyimak penjelasan Paula Meliana (Kompasiana/Nyayu Fatimah Zahroh)"]
Setelah perkenalan singkat dan tanya-jawab dengan peserta Kompasiana Nangkring, Paula pun menjelaskan tentang make up. Sebelum memulai, ia meminta peserta untuk berkata, "I am beautiful.". Menurutnya, setiap perempuan itu cantik. Benar bahwa cantik itu relatif. Karena itu, bagian wajah/tubuh yang menurut seseorang sebagai kekurangannya bisa saja justru merupakan kelebihan bagi orang lain. Namun demikian, perempuan perlu mengerti dan bisa me-make up dirinya sendiri baik untuk sehari-hari maupun acara khusus. Akan lebih baik lagi jika kemampuan me-make up bisa membuat perempuan mandiri dalam hal keuangan.
Selain make up, perawatan wajah jauh lebih penting. Karena itu, menurut Paula, penting bagi perempuan untuk mengerti tahap-tahapan merawat wajah dan make up. Berikut ini urutannya:
1. Pembersihan wajah
2. Penyegaran dengan toner
3. Pelembap
4. Sunscreen
5. Foundation
6. Bedak tabur/bedak padat
7. Menggunakan pensil alis
8. Eye shadow
9. Eye liner
10. Maskara
11. Blush on
12. Lipstik
Sementara itu, perawatan seperti scrub dan maskeran adalah sekadar tambahan. Pembersihan wajah wajib dilakukan dua kali dalam sehari. Untuk penggunaan foundation, sehari-hari bisa menggunakan foundation yang lebih cair agar terkesan ringan. Sementara, warna pensil alis bisa disesuaikan dengan warna rambut. Untuk pemakaian blush on, pada perempuan usia 40-an ke atas, blush on diaplikasikan dari atas ke bawah dengan bentuk setengah V, sedangkan pada perempuan muda disarankan untuk menyapukannya ke samping tepat pada tulang pipi.
Setelah memberikan penjelasan, Paula pun demo me-make up kompasianer. Sambil me-make up, Paula ditanya-tanya oleh kompasianer. Kompasianer pun bisa dengan leluasa maju ke dekat panggung untuk melihat lebih jelas praktik make up Paula. Sementara itu, peserta Nangkring lainnya dipersilakan untuk mencoba me-make up diri sendiri dengan perlengkapan make up yang telah disediakan oleh Paula di meja-meja peserta Nangkring. Selain Paula, kompasianer pun dibantu oleh dua asisten Paula.
[caption id="attachment_360679" align="aligncenter" width="504" caption="Paula Meliana demo me-make up Mbak Mercy. Beberapa peserta Nangkring maju untuk melihatnya lebih jelas. Di belakang, peserta yang lain mencoba perlengkapan make up yang disediakan di meja masing-masing. (Kompasiana/Nyayu Fatimah Zahroh)"]
Suasana akrab sangat terasa di Ruang Studio Lt. 6 Gedung Kompas-Gramedia Palmerah Barat itu. Kompasianer saling membantu mengaplikasikan perlengkapan make up ke wajah teman semejanya atau lain meja. Suasana pun seketika ramai ketika sesi pembagian hadiah. Sebuah buku "I am A Fashion Designer" diberikan kepada Maria Margaretha sebagai penghargaan kepada kompasianer yang paling on time dan Mbak Mercy atas pertanyaan terbaik. Selain itu, make up kit senilai Rp450.000 diberikan kepada pemenang tweet competition. Mbak Mila kali itu beruntung menerima hadiah tersebut. Hadiah ketiga, masih berupa buku "I am A Fashion Designer" diberikan kepada kompasianer yang telah mencoba make up dan memberikan pernyataan tentang arti cantik baginya. Namun, suasana tiba-tiba dibuat ramai dan berakhir haru ketika Mbak Mila bersedia menukarkan make up kit-nya dengan buku. Ketika ditanya mengapa ia mau menukarkan hadiahnya dengan buku, Mbak Mila bilang cantik itu berbagi. Ia pun menukarkan make up kit-nya dengan buku dan disambut haru oleh Paula Meliana. Sebagai gantinya, Annisa, yang terpilih dengan makna cantiknya, mendapatkan make up kit itu.
[caption id="attachment_360676" align="aligncenter" width="480" caption="Terharu, Mbak Mila menukar hadiah make up kit seharga Rp450.000,- yang diterimanya dengan buku karya Paula Meliana. (Kompasiana/Nyayu Fatimah Zahroh)"]
[caption id="attachment_360671" align="aligncenter" width="504" caption="Annisa, pemenang make up kit senilai Rp450.000 (Kompasiana/Nyayu Fatimah Zahroh)"]
Setelah Kompasiana Nangkring ini, diadakan lomba blog reportase bagi peserta Nangkring. Hadiahnya selain alat make up, adalah voucher kelas make up senilai Rp750.000,00. Duh, beruntung sekali peserta Nangkring kali ini. Padahal dengan mengikuti Nangkring ini saja mereka sudah beruntung. Pasalnya, kalau mengikuti kelas Paula Meliana di luar sana, 3 jamnya bayar Rp750.o00,00.
[caption id="attachment_360670" align="aligncenter" width="504" caption="Mbak Wawa dan Paula Meliana memegang set kuas make up untuk hadiah blog reportase (Kompasiana/Nyayu Fatimah Zahroh)"]
Acara ditutup dengan foto bersama, seperti biasa. Kompasiana Nangkring bersama Paula Meliana benar-benar seru dan berkesan. Terima kasih Paula sudah berbagi ilmu menjadi cantik. Sukses selalu :D
[caption id="attachment_360673" align="aligncenter" width="504" caption="Berfoto bersama di akhir acara. Kompasianer jadi lebih cantik setelah me-make up diri. (Kompasiana)"]
[caption id="attachment_360672" align="aligncenter" width="504" caption="Paula Meliana berfoto bersama admin Kompasiana. (Kompasiana)"]
