Mohon tunggu...
Nurhasanah
Nurhasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bimbingan Konseling Islam Universitas Al-Azhar Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 Menjadi Tantangan Memperkuat Ketahanan Keluarga

7 Mei 2021   11:54 Diperbarui: 7 Mei 2021   11:55 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kata ungkapan kitab suci Al-Quran, bersama kesulitan ada kemudahan. Begitu juga pada fenomena Covid-19 ini, ada kemudahan yang tersimpan dibaliknya. Keharusan untuk bekerja di rumah dan sekolah dari rumah menjadi penyebab utama waktu untuk berkumpulnya keluarga menjadi lebih lama dari biasanya. Ketika sebelum fenomena ini sangatlah sulit membuat momen berkumpulnya keluarga maka inilah kesempatan untuk mempererat hubungan dengan keluarga agar menjadi keluarga yang harmomis.

Merealisasikan nilai dalam keluarga menjadi hal penting supaya terbangunnya keharmonisan. Hadirnya pandemi telah memberi dampak ke ketahanan keluarga karena semakin baik ketahanannya, semakin baik keluarga menghadapi perubahan yang ada. Kebijakan yang tepat dapat mencegah keluarga Indonesia berada dalam situasi krisis sekaligus memastikan ketahanan keluarga tetap tangguh. Ketahanan keluarga mencerminkan kecukupan dan kesinambungan akses suatu keluarga terhadap pendapatan dan sumber daya agar mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, momen berkumpul bersama keluarga harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Manfaat berkumpul dengan keluarga adalah membangun ketahanan keluarga. Sebuah studi yang dimuat jurnal Family Relations menyebutkan, keluarga yang sering melakukan kegiatan bersama akan memiliki ikatan emosional kuat dan dapat beradaptasi dengan baik yang akhirnya akan membangun ketahanan keluarga. Melakukan hobi bersama, berolahraga, menonton film, dan membaca buku merupakan contoh kegiatan yang mampu menciptakan keluarga harmonis.

Kebersamaan dengan keluarga dapat membuat anak dan remaja tidak merasa canggung dengan orang tua mereka sendiri. Dengan sering melakukan kegiatan bersama, komunikasi yang terjalin akan lebih baik.

Kebersamaan ini pun juga dapat dijadikan momen edukasi dalam hal keagamaan seperti perintah Allah yang tertuang pada Q.S. At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." Hal ini menunjukkan bahwa mempererat hubungan dengan keluarga, harmonisasi dalam keluarga, serta membawa keluarga agar terhindar dari api neraka merupakan hal yang wajib dan termasuk dalam hal ketahanan keluarga.

Namun, dengan adanya kesempatan itu bukanlah tanpa tantangan. Bagi keluarga yang tidak biasa memiliki waktu berkumpul lebih banyak mungkin akan merasa kesulitan karena adanya rasa bosan dan jenuh karena berada dalam situasi yang sama dengan durasi waktu yang lama. Hal ini juga perlu menjadi perhatian agar harmonisasi keluarga dengan kesempatan yang besar dapat dijalankan dengan baik.

Kegiatan yang dilakukan haruslah bervariasi karena setiap orang menginginkan sesuatu yang dinamis agar tidak mengalami rasa bosan. Bermain dengan anak, membaca buku, menonton film, berkeliling rumah, membuat challenge, masak bersama, menanam pohon bersama, bersih-bersih rumah bersama sampai bercerita bersama pun dapat menjadi alternatif untuk lebih dekat dengan keluarga.

Jika keluarga sudah menjadi harmonis maka ketahanan keluarga dapat dicapai dengan mudah. Maka dari itu mari sama-sama kita kuatkan keluarga kita di masa krisis ini dengan meningkatkan keharmonisan keluarga yang akan menghasilkan ketahanan keluarga yang makin kuat.
.
.
.
Semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun