Mohon tunggu...
Nur Haniifah
Nur Haniifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

a student majoring in tourism who values leadership and other organizational-related skills

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Mahasiswa Pariwisata: Gak Cuma Jalan-Jalan!

20 Agustus 2022   07:46 Diperbarui: 21 Agustus 2022   21:33 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dikatakan salah sebenarnya tidak juga, namun ini bisa jadi cara pandang yang menjebak bagi siswa-siswa yang ingin menjadikan jurusan ini pelarian "ah pariwisata pasti santai, kan kerjanya jalan-jalan aja". Saat saya masih kepusingan memilih kemana saya harus melanjutkan studi ke bangku perkuliahan, saya adalah salah satu dari mahasiswa yang berpikir demikian. Tapi setelah saya bertahan hidup hampir 5 semester pada jurusan ini, saya menyadari beberapa hal.

Memiliki tingkat kesulitan yang sama seperti jurusan kuliah lainnya

Saya akan mengawalinya dengan hal yang tidak begitu spesifik pada jurusan pariwisata, namun inilah hal yang paling pertama saya sadari. Ya, yang namanya kuliah pasti berusaha keras, dimanapun jurusan kita. Setelah saya membandingkan diri dengan teman-teman saya di jurusan lain, mahasiswa pariwisata pun mengalami kesulitan yang sama. Hanya jurusan dan koridor pembelajaran yang membedakan kita semua. Selain itu, tingkat kesulitan bersifat tentatif, bergantung juga dengan tingkat kecerdasan dalam mengikuti perkuliahan dan manajemen waktu.

Seragam setiap harinya 

Sejalan dengan terus diajarkan untuk bersih dan rapi (grooming), saya rasa menggunakan seragam pada saat perkuliahan merupakan faktor unik mahasiswa pariwisata. Tidak semua universitas dengan jurusan pariwisata menerapkannya, namun kebanyakan menetapkan aturan berpakaian seperti itu. Jadi, tidak perlu pusing-pusing untuk memikirkan hari ini pakai baju apa, karena aturan berseragam sudah ditetapkan jurusan.

Laporan setelah fieldtrip

Fieldtrip atau karyawisata adalah bintangnya dan merupakan esensi dari "jalan-jalan" dalam jurusan pariwisata. Tapi jangan salah, selama fieldtrip mahasiswa dibayang-bayangi dengan pembuatan tugas laporan setelah fieldtrip selesai. Selama melaksanakan kegiatan, mahasiswa dituntut untuk terus memperhatikan lingkungan sekitar destinasi atau atraksi wisata agar dapat menyusun laporan yang sesuai dengan tujuan penyelenggaraan fieldtrip. Fieldtrip bagi mahasiswa pariwisata adalah penugasan, bukan jalan-jalan secara cuma-cuma.

Nah, sejauh ini bagaimana? Saya sama sekali tidak ingin menakut-nakuti siswa yang ingin menjadikan pariwisata sebagai salah satu jurusan untuk melanjutkan perkuliahan. Tulisan ini adalah gambaran pelurus bagi siapapun yang masih memandang pariwisata adalah jurusan paling santai seantero universitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun