“Tuhan, sebetulnya saya bingung mau apa perlu ditulis.”
Saya tahu. Saya sadar. Tidak ada hal yang begitu spesial dalam hidup saya. Ya begitu-begitu saja kan, sederhana. Tapi saya lebih tahu, kalau Kau tidak memberitahu saya bagaimana cara berdoa dan bersyukur, mungkin hidup saya akan jadi semakin tidak spesial. Untuk itu, saya sangat bersyukur Tuhan. Kau masih memberitahu saya rasa bersyukur itu bagaimana. Apa sih, saya jadi bingung sendiri. Tapi betul Tuhan, terima kasih.
Terima Kasih Tuhan, Kau masih memberikan kesempatan untuk saya beribadah. Terima Kasih Tuhan, Kau masih memberikan kesempatan untuk saya makan mie instan ayam bawang. Terima Kasih Tuhan, Kau masih memberikan kesempatan untuk saya kuliah, mengerjakan tugas dan bergosip bersama teman-teman saya. Terima Kasih Tuhan, Kau masih memberikan kesempatan untuk saya belajar banyak hal sehari-hari. Terima Kasih Tuhan, Kau masih memberikan kesempatan untuk saya merasakan bagaimana senangnya punya teman yang bebas saya ganggu setiap saat. Terima Kasih Tuhan, Kau masih memberikan kesempatan untuk saya menangis semau saya. Terima Kasih Tuhan, Kau masih memberikan kesempatan untuk saya merasakan hidup saya yang biasa-biasa saja ini. Terima Kasih Tuhan, Kau masih memberikan kesempatan untuk saya mendapati hal-hal kecil, yang mungkin kecil bagi orang lain atau tidak berarti sama sekali. Ya tapi, hal-hal itu menghidupi saya untuk tetap hidup.
Terima Kasih Tuhan, Kau memang benar Maha Baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H