Mohon tunggu...
nurhanifahrizky
nurhanifahrizky Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk menebar manfaat

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencabut Uban ibu

9 Mei 2019   12:45 Diperbarui: 9 Mei 2019   12:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
balikpapan.prokal.co

Aku rindu siang-siang seperti ini mencabut uban ibu di teras rumah

Dulu,.. aku sering kesal disuruh mencari dan mencabut uban ibu

Sekarang,.. rambut hitam ibu pun bisa dihitung

Betapa waktu begitu cepat bergulir

Lalu, Aku paham kenapa ibu menyuruhku mencabut uban ibu
bukan karena gatal, bukan karena ingin mempercantik penampilan

Kini, Aku meminta putriku mencabut ubanku

Putriku kesal dan menggerutu

Aku bergumam, Dia memang putriku

Persis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun