Jangan keburu pesimis bahwa semua pihak sama saja. Pasti ada orang-orang yang peduli dan bekerja sepenuh hati. Tidak semua orang hanya mengejar materi atau nama beken lantas jadi viral. Jangan sampai kita terjebak dalam kesalahan berpikir yang men-generalisir atau meminjam istilah Jalaluddin Rakhmat yaitu Fallacy of Dramatic Instance seperti yang tertera dalam buku Rekayasa Sosial.
Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama memiliki budaya gotong royong yang tidak memandang perbedaan. Budaya ini tentu tidak boleh dilupakan. Mari kita bergotong royong mengentaskan kemiskinan dan mengawal PKH dari akar, agar Keluarga Harapan tidak hanya sekadar harapan. Salam sejahtera, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H