Mohon tunggu...
nurhanifahrizky
nurhanifahrizky Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk menebar manfaat

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PKH dan Mental Konsumtif

27 Februari 2019   15:34 Diperbarui: 27 Februari 2019   15:40 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan keburu pesimis bahwa semua pihak sama saja. Pasti ada orang-orang yang peduli dan bekerja sepenuh hati. Tidak semua orang hanya mengejar materi atau nama beken lantas jadi viral. Jangan sampai kita terjebak dalam kesalahan berpikir yang men-generalisir atau meminjam istilah Jalaluddin Rakhmat yaitu Fallacy of Dramatic Instance seperti yang tertera dalam buku Rekayasa Sosial.

Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama memiliki budaya gotong royong yang tidak memandang perbedaan. Budaya ini tentu tidak boleh dilupakan. Mari kita bergotong royong mengentaskan kemiskinan dan mengawal PKH dari akar, agar Keluarga Harapan tidak hanya sekadar harapan. Salam sejahtera, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun