Kemampuan berbicara dan bahasa merupakan perkembangan penting pada anak-anak. Bicara dan bahasa merupakan bagian dari komunikasi, yang mencakup verbal dan nonverbal. Prevalensi gangguan bicara dan bahasa pada anak-anak secara global dilaporkan terjadi 2-25%, dimana gangguan bicara dan bahasa akan memberikan dampak kurang baik pada perkembangan emosional, pendidikan dan pekerjaan.
Keterlambatan atau gangguan bicara dan bahasa akan mempengaruhi fungsi akademik, sosial, perilaku, dan emosional. Keterlambatan perkembangan anak berhubungan dengan kondisi kesehatan medis dan genetik, selain itu ada kontribusi dari faktor sosial dan emosional yang kemudian menghasilkan orang dewasa dengan pendidikan dan fungsional yang rendah.
Anak prasekolah (usia 60-72 bulan) yang memiliki keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa memiliki risiko lebih tinggi mengalami kesulitan belajar dan kesulitaan membaca saat di sekolah dan berdampak pada keterampilan membaca yang buruk pada usia 7 atau 8 tahun sehingga akan kesulitan pada bahasa tulisan.
Perkembangan bahasa tergantung pada stimulus-stimulus bahasa yang diterima anak sebagai input Bahasa. Input bahasa dapat berasal dari orangtua, lingkungan keluarga/rumah, guru di sekolah dan teman sebaya.
Deteksi dini gangguan perkembangan anak merupakan hal penting dan mendesak dalam pelayanan kesehatan yang bersifat preventif. Kegagalan mendeteksi keterlambatan atau kurangnya stimulasi pada anak dalam bicara dan bahasa membutuhkan intervensi ekstensif dan mahal apabila gangguan tersebut belum diidentifikasi dan diintervensi lebih awal.
Perkembangan bicara dan bahasa atau komunikasi dimulai sejak infan sekitar usia 6 bulan. Infan akan berusaha mengambil perhatian orang dewasa dengan berinteraksi mengeluarkan suara-suara celoteh. Pada usia 8 sampai 10 bulan anak akan berceloteh dan mampu menggerakkan tangan, dan pada usia 11 sampai 13 bulan gerakan tubuh dan pengucapan kata mulai bisa dihasilkan.
Orangtua dan pengasuh pada umumnya akan memberikan perhatian terkait pengucapan anak dan bahasanya saat anak berumur 18 bulan sampai 2 tahun. Kegagalan anak mengucapkan kata per kata saat usia 18 bulan dan menyambungkan kata saat anak usia 2 tahun merupakan masalah yang masih normal.
Anak-anak dengan perkembangan yang sangat lambat 97% mampu mengucapkan 1 kata pada usia 20 bulan pada anak perempuan dan usia 23 bulan pada anak laki-laki, dan 3 atau 4 kata dalam kalimat dapat diucapkan pada anak laki-laki mapun perempuan saat usia 3 tahun.
Tabel berikut dapat dijadikan panduan untuk melihat perkembangan bicara dan bahasa anak. Jangan sampai orangtua terlambat menyadari bahwa anak mengalami keterlambatan perkembangan.
Jika ragu dengan perkembangan anak maka bawalah anak ke posyandu atau layanan kesehatan untuk diperiksa oleh tenaga medis terlatih dan mintah agar diajarkan bagaimana stimulasi-stimulasi yang dapat dilakukan untuk mengejar perkembangan bicara dan bahasa anak.
Tabel Perkembangan bicara dan bahasa sesuai usia
Sumber Referensi
Cole, Sarah., & Ball, Alison. (2013). Developmental assesssment in children. Osteopathic Family Physician, Vol 5, No 6, 225-229.
Guevara, J. P., Gerdes, M., Localio, R., Huang, Y. V., Pinto-Martin, J., Minkovitz, C. S., ... Pati, S. (2013). Effectiveness of Developmental Screening in an Urban Setting. Pediatrics, 131(1), 30--37. https://doi.org/10.1542/peds.2012-0765
Jesus, L. M. T., Martinez, J., Valente, A. R., & Costa, M. C. (2017). Speech and language therapy service delivery: overcoming limited provision for children. Public Health, 151, 39--50. https://doi.org/10.1016/j.puhe.2017.06.013
Liu, Xueman Lucy., Zahrt, Dawn M., & Simms, Mark D. (2018). An interprofessional teama approach to the differential diagnosis of children with language disorders. Pediatr Clin N Am 65 (2018) 73-90.
O'Hare, A. (2013). Communication disorders in preschool children. Paediatrics and Child Health (United Kingdom), 23(10), 427--433. https://doi.org/10.1016/j.paed.2013.04.013
PB IDAI Jaya. (2014). Practical Management in Pediatrics.
Ribeiro, Luisa A., Zachrisson Henrik D., & Dearing, Eric. (2017). Peer effect on the development of language skills in Norwegian childcare. Early Childhood Research Quarterly 41 (2017) 1-12.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H