Mohon tunggu...
Nur Handini
Nur Handini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengusaha Daging di Pasar

29 Juni 2024   21:14 Diperbarui: 29 Juni 2024   21:27 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama:Najmul akhyar

Nim:2306060045

Kls2b

Mataram-membangun sebuah bisnis bukanlah hal yang mudah. Jika ingin memulai sebuah bisnis harus dibarengi dengan kesabaran, usaha.  

Seperti kisah ibu Najah Saloom seorang pedagang daging dipasar bemodalan 10 juta rupiah. Pada saat itu ibu Najah tetep teguh dengannya usaha yang akan dilaluinya. Berkat usaha yang dilakukannya ibu Najah mampu mengembangkan usahanya hingga membuat rumah didesa langko dan kios dipasar hantu. Pada pukul 11.30 sy mendatangi ibu Najah yang sedang berjualan dipasar. 

Waktu sy datang kesana ibu Najah sedang menghitung rekapan hasil penjualannya disebuah buku besar. Kemudian sy bertanya kepada  ibu Najah "berapa hasil penjualan daging saat ini?". Kemudian Ibu Najah menjawab "hari ini pendapatan sy sekitar 2 juta rupiah". Kata ibu Najah. Kemudian sy bertanya kepada ibu Najah "apa awal mula ibu bedagang daging dipasar?".kemudian ibu Najah menjawab "awal mula sy berdagang karna saya sering ikut dengan orang tua sy berjualan dipasar.

   kata ibu Najah menjawab dengan senyum. Kemudian sy bertanya lagi "pada tahun berapa ibu Najah mulai jualan dipasar?".kemudian ibu Najah menjawab "saya mulai berjualan pada tahun 1997 pada saat itu saya sangat teguh dalam menjalankan bisnis saya dan bisnis saya masih berjalan sampai saat ini".

kata ibu Najah sambil bercerita. Saat ini ibu Najah sudah mempunyai karyawan yaitu sahibi dan sahdiyah.ibu Najah juga menawarkan daging dagangann ke warung-warung nasi seperti selera Bundo yang ada dicakra, masakan padang yang ada dikuta lombok tengah, dan warung bambu yang ada didasan geres.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun