Mohon tunggu...
Nur Handini
Nur Handini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warung Sembako Pak Sawal

29 Juni 2024   18:50 Diperbarui: 29 Juni 2024   18:59 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: 

Nim:2306060047

Kls:2b

     Di tengah-tengah banyaknya toko atau warung sembako pak  sawal harus memutar otak agar bisa menarik pelanggan ke warungnya. Pak sawal adalah seorang pedagang sembako yang berusia 50 thn iya harus menafkahi istri dan anaknya, pak sawal tinggal di daerah Ampenan kebon roek beliau mempunyai 5 anak 3 perempuan dan 2 laki-laki beliau mulai berdagang sejak tahun 2010 dari hasil dagangannya beliau bisa menyekolahkan Anak-anakny sampai ke universitas-universitas ternama.


      Beliau mengatakan, strategi yang di gunakan untuk mendapatkan pelanggan dan setia beliau menjual sembako dengan harga terjangkau iya  tidak mengambil terlalu banyak untung terhadap sembako yang iya jual yang penting cepat habis. Iya juga selalu menanam kepercayaan pelanggan dengan menjaga kualitas barang-barangnya.


Meski modal awalnya kecil , pak sawal mampu memenuhi kebutuhan dan biaya kuliah Anak-anakny. Ada kalanya usaha pak sawal menurun, hingga penghasilannya kurang memadai namun pak sawal tidak berkecil hati beliau selalu berusaha dan bersabar. Sampai penghasilannya kembali meningkat seperti semula.


Tujuan utama pak sawal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai Anak-anakny sekolah dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya, sehingga pelanggan selalu senang dan nyaman berbelanja di warungnya. Lokasi jualannya cukup strategis karena berada di gang pemukiman warga Ampenan.


      Di dalam dunia bisnis kesabaran dan keyakinan adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan. Dengan bersabar dan yakin proses bisnis yang penuh ujian dan rintangan akan terasa lebih ringan, namun tanpa kesabaran dan keyakinan bisnis akan tentang terhadap kegagalan.
     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun